PEMATANGSIANTAR (Waspada): Buka MTQN ke-55 dan Gebyar Lintas Budaya Festival dan Seni Qasidah tingkat Kota Pematangsiantar, Wali Kota meminta menanamkan budaya baca Alquran.
“Orangtua, ulama, ustad, ustadzah, penggiat organisasi Islam dan pimpinan lembaga pendidikan Islam berkolaborasi melakukan akselerasi untuk menanamkan budaya minat baca serta paham Alquran kepada masyarakat,” minta Wali Kota Susanti Dewayani saat membuka MTQN di lapangan H. Adam Malik, Senin (13/3) malam.
Di tengah hujan gerimis yang tidak mengurangi semangat para peserta dan undangan yang hadir, Wali Kota menyatakan Alquran merupakan sebuah kitab yang menjadi pedoman hidup bagi setiap Muslim yang melingkupi seluruh kehidupan manusia.
“Hingga sudah seharusnya menjadi kitab yang wajib selalu membacanya, mempelajari dan mengkaji, khususnya generasi muda,” imbuh Wali Kota.
Menurut Wali Kota, salah satu ikhtiar menjaga generasi muda yang Qurani yakni dengan memberikan pemahaman yang benar tentang isi dan kandungan Alquran. “Salah satunya melalui kegiatan MTQ.”
Dalam kegiatan MTQ, lanjut Wali Kota, senantiasa mengkumandangkan ayat suci Alquran, yang harapannya dapat meningkatkan kualitas iman umat dan membentengi masyarakat.
“Khususnya generasi muda, untuk tidak terjerumus kedalam perbuatan yang merugikan diri sendiri maupun keluarga, sekaligus mampu memicu semangat untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi demi kemaslahatan umat dan bangsa,” tegas Wali Kota.
Pelaksanaan MTQ, lanjut Wali Kota, sejatinya mampu meningkatkan jejak-jejak peradaban yang bertanda dengan berubahnya pola pikir, kebiasaan, dan karakter.
“Hingga Khittah Pematangsiantar sebagai kota yang religius akan semakin kita perkuat dan menjadi kota yang Baldatun Toyyibatun Warabbun Ghofur (negeri/kota yang baik alam dan penduduknya),” harap Wali Kota.
Wali Kota juga berharap, dengan penyelenggaraan MTQ, akan menjadi pintu gerbang bagi umat Islam di Pematangsiantar untuk terus menggali, memahami dan mengaplikasikan isi kandungan Alquran dalam kehidupan sehari-hari. “Hingga akan terlahir pribadi-pribadi yang memiliki kemampuan intelektualitas yang tinggi, namun rendah hati.”
“Ajaran Islam yang indah dapat kita rasakan di Pematangsiantar, kota yang sangat menjunjung toleransi antar umat beragama. Dengan demikian, Pematangsiantar juga kita kenal sebagai miniatur Indonesia karena keragamannya,” sebut Wali Kota.
Pemko, lanjut Wali Kota, memberikan ruang kebebasan bagi setiap pemeluk agama untuk menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan masing-masing. “Di beberapa momen, saya menghadiri kegiatan dan perayaan keagamaan.”
“Sebagai orang yang beragama, harus menjadi penebar rahmat, rasa peduli, mampu menjaga persaudaraan, persatuan dan kedamaian,” .
Mengenai Gebyar Lintas Budaya Festival Seni dan Qasidah, menurut Wali Kota tujuannya, memotivasi generasi penerus bangsa melalui lantunan syair dan lagu religius yang edukatif. “Sekaligus sebagai upaya dalam mewujudkan syiar agama Islam yang Kaffah di Pematangsiantar.”
“Kegiatan ini sangat efektif untuk sebagai sarana pendidikan Akhlakul Karimah, hingga seni tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tapi mampu menjadi media dakwah dalam upaya membentuk dan meningkatkan moralitas umat Islam,” tegas Wali Kota.
Wali Kota menekan tombol sirine sebagai tanda pembukaan MTQN dan Gebyar Lintas Budaya Festival Seni serta Qasidah.
Tampak hadir Ketua Dekranasda Kusma Erizal Ginting, Ketua PA Sri Hartati, Ketua MUI HM. Ali Lubis, Sekda Budi Utari Siregar, Ketua LPTQ Zainal Siahaan, sejumlah unsur Forkopimda, Pembina UMKM SMS Aprial Rizaldi Ginting, Ketua UMKM Indonesia Bersinar Fitra, sejumlah pimpinan OPD Pemko, camat, lurah, Ketua BKMT Ernayati Saragih, para pimpinan BUMN dan BUMD serta lainnya.(a28).