PANYABUNGAN (Waspada.id): Sejumlah pedagang Pasar Eks Bioskop Tapanuli, Kelurahan Kayujati, Panyabungan, meluapkan kekecewaan mendalam kepada Bupati, Kasatpol PP, dan Damkar Mandailing Natal (Madina).
Mereka menuding pemerintah setempat membiarkan pedagang lain berjualan di Pasar Kuliling, sehingga pasar yang baru direlokasi menjadi sepi pembeli.

“Kami dipaksa berjualan di Pasar Eks Bioskop Tapanuli, sementara pedagang lain dibiarkan berjualan di Pasar Kuliling. Tentu saja lokasi pasar yang baru ini sepi, siapa yang mau beli?” keluh Boru Nasution, seorang pedagang sayur asal Desa Sabajior, Panyabungan Barat, Minggu (12/10).
Menanggapi pertanyaan wartawan mengenai penertiban, Boru Nasution menjelaskan bahwa razia yang dilakukan Satpol PP dan OPD hanya bersifat lepas rodi. “Ada memang penertiban, tetapi hanya lepas rodi saja. Satpol PP dan OPD setiap razia hanya ‘nampang’ seperti foto model. Seharusnya ditertibkan dengan tegas, pasti pedagang akan ciut,” ujarnya.

Senada dengan Boru Nasution, Bayo Lubis juga mengaku sangat kecewa dengan pemerintah, khususnya Bupati dan Wakil Bupati Madina, karena dinilai tidak tegas dalam menertibkan pedagang di Pasar Kuliling.
“Seandainya Bupati/Wakil Bupati Madina tegas dalam menertibkan, Pasar Eks Bioskop Tapanuli pasti akan ramai dan aktivitas jual-beli akan meningkat,” ungkapnya.
Ia menambahkan, los pasar Eks Bioskop Tapanuli saat ini terlihat lengang. “Apa seperti itu sikap pemerintah? Lebih baik pasar ini tidak usah dibangun kalau kondisinya seperti ini,” imbuhnya dengan nada kesal.

Para pedagang mengaku kecewa karena merasa dipersulit oleh pemerintah. Mereka juga mengungkapkan bahwa sebagian besar pedagang terpaksa meminjam modal dari koperasi keliling.
Hingga berita ini diturunkan, konfirmasi dari Kasatpol PP dan Damkar, Sekda, Bupati/Wakil Bupati melalui Kabid Informasi dan Pemberitaan Diskomimfo Madina belum berhasil diperoleh.(id100)