HUTAPUNGKUT(Waspada.id): Bupati Mandailing Natal (Madina) H. Saipullah Nasution menyaksikan film Penumpasan Penghianatan G30S/PKI di kampung halaman Jenderal Besar Abdul Haris (AH) Nasution, Hutapungkut, Kecamatan Kotanopan, pada Senin (29/9).
Jenderal AH Nasution lolos dari penculikan gerakan yang hendak mengudeta kepemimpinan di Indonesia pada 1965. Dalam pemberontakan itu, sebanyak enam jenderal dan satu kapten tewas di tangan kelompok PKI.
Bupati Saipullah mengingatkan setiap anak bangsa harus terus mengobarkan semangat melawan pihak-pihak yang hendak merusak persatuan bangsa ini.
Menurut dia, gerakan berdarah yang terjadi 60 tahun silam itu harus terus dikenang bahwa di masa lalu ada sekelompok orang yang ingin mengganti Pancasila dengan ideologi lain. “Bangsa yang besar adalah yang mengingat sejarah bangsanya,” kata dia.
G30/SPKI, jelas bupati Madina, merupakan sejarah kelam bangsa ini. Dia berharap dengan penayangan film itu dapat menimbulkan keteguhan dan semangat bagi generasi muda untuk mengisi kemerdekaan dengan hal-hal baik.
Bupati berpesan semangat orang-orang besar yang lahir dari kawasan ini seperti Jenderal Besar AH Nasution, Adam Malik Batubara, para pahlawan perintis, Todung Mulya Lubis, dan Adnan Buyung Nasution harus menjadi motivasi untuk menguatkan persatuan dalam memajukan kabupaten ini.
Sementara itu Abdullah Batubara, ketua Ikatan Pemuda Hutapungkut (IPH) sekaligus ketua panitia nonton bareng ini mengatakan, kegiatan tersebut rutin dilaksanakan setiap tahun.
Tujuan penayangan ini, kata dia, sebagai pendidikan sejarah dan mengenalkan Jenderal Besar AH Nasution maupun orang-orang besar lainnya kepada generasi muda. “Kami ingin menjadikan Hutapungkut ini sebagai desa sejarah,” sebut dia.
Dalam kesempatan ini, bupati didampingi Asisten Administrasi Umum Lismulyadi Nasution, Kepala Diskominfo Azhar Paras Muda Hasibuan, Kepala Badan Kesbangpol Kapsan Usman, Kepala Disdukcapil Yamna Nasution, Kabag Umum Irsan Nasution, Kabag Kesra Bahruddin Juliadi, Camat Kotanopan Muslih Lubis, dan Camat Ulupungkut Tajuddin Nasution.
Di lokasi terlihat ratusan masyarakat, termasuk tokoh agama, tokoh masyarakat, dan anak-anak yang ikut menonton film tersebut(id.100)
