Scroll Untuk Membaca

Sumut

Bupati Madina Serahkan Tali Asih Kepada Anak Yatim Di Simanondong

Bupati Madina Serahkan Tali Asih Kepada Anak Yatim Di Simanondong
Bupati Mandailing Natal, H. Saipullah Nasution, SH.MM, menyerahkan tali asih kepada anak yatim di Desa Simanondong Kec. Panyabungan Utara, Minggu (7/9). Waspada.id/Ist
Kecil Besar
14px

SIMANONDONG (Waspada.id): Usai mengikuti pengajian di Puncak Barokah, Desa Bange, Kecamatan Bukit Malintang, Bupati Mandailing Natal, H. Saipullah Nasution, SH.MM, menyerahkan tali asih kepada anak yatim di Desa Simanondong Kec. Panyabungan Utara, Minggu (7/9).

Bupati yang hadir bersama Kadis Koperasi dan UKM Muktar Afandi Lubis, Kadis Pariwisata Syukur Soripada Nasution, Kabag Adpem M, Syail lubis dan Kabag Kesra Bahruddin Juliadi itu, mengatakan Pemkab tidak melihat latar belakang agama dari anak-anak yatim yang hendak diberikan tali asih atau santunan.

Tak hanya menyerahkan tali asih, Bupati Saipullah juga memotivasi anak-anak yang hadir untuk terus semangat mencapai cita-cita. “Bagi anak-anak sekalian, kepergian orang tua tidak boleh sedih berpanjang-panjang, harus tetap semangat,” kata dia.

Dia menjelaskan, Pemkab Madina terus mencari peluang beasiswa bagi anak-anak di Bumi Gordang Sambilan sehingga lebih banyak yang bisa sekolah sampai tingkat perguruan tinggi.

“Kami coba carikan peluang beasiswa, tentu ini berlaku bagi seluruh anak-anak di Madina,” sebut dia.

Di sisi lain, Bupati Saipullah menjelaskan bahwa saat ini ada beberapa program yang disediakan pemerintah dalam upaya memudahkan masyarakat mengakses kesehatan, salah satunya Cakupan Kesehatan Semesta (UHC) dan cek kesehatan gratis.

“Juga ada Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sudah mulai di Madina, ini menjadi peluang bagi anak-anak untuk mendapatkan asupan gizi yang cukup,” sebut Bupati.

Selain itu, Bupati Saipullah juga menjelaskan keberadaan Sekolah Rakyat yang bisa menjadi sarana bagi anak-anak untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan gratis. Bupati juga membuka ruang diskusi dan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menyampaikan aspirasi.

Sebelumnya di pengajian Puncak Barokah, Bupati Saipullah mengingatkan jemaah untuk terus menguatkan ketakwaan kepada Allah Swt. karena belakangan banyak kejadian yang memperihatinkan dengan melibatkan orang tua sebagai pelaku.

Bupati mencontohkan, dalam waktu yang tidak terlalu lama ke belakang, ada empat kejadian rudapaksa yang dilakukan oleh orang dewasa terhadap anak-anak, termasuk pelakunya orang tua kandung korban.

“Dan itu selalu usianya orang-orang tua yang di atas 50 tahun yang melakukan. Mudah-mudahan kita semua dilindungi Allah, dijauhkan dari semua itu,” ujar Bupati.(MP/red)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE