Scroll Untuk Membaca

Sumut

Bupati Tapsel Buka BMP Pasar Modal Dan BIK 2025

Bupati Tapsel Buka BMP Pasar Modal Dan BIK 2025
Bupati Gus Irawan buka sosialisasi BMP Pasar Modal dan BIK Tapsel tahun 2025 di Sipirok. (Waspada.id/Ist)
Kecil Besar
14px

TAPSEL (Waspada.id): Bupati Tapanuli Selatan, H. Gus Irawan Pasaribu, SE, Ak, MM, CA, membuka secara resmi acara sosialisasi Business Matching Product (BMP) Pasar Modal dan Bulan Inklusi Keuangan 2025 di Sipirok, Selasa (7/10/2025).

Kegiatan bertema “Inklusi Keuangan untuk Semua, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju” ini merupakan bentuk komitmen Pemkab Tapsel dalam memperluas akses keuangan dan literasi masyarakat terhadap produk keuangan modern.

Bupati Tapsel Gus Irawan alam kesempatan itu menegaskan tentang bagaima pentingnya literasi dan inklusi keuangan sebagai fondasi pemerataan ekonomi.

“Melalui edukasi dan inklusi keuangan, masyarakat lebih mudah mengakses layanan keuangan, memanfaatkan pasar modal, dan mengembangkan usaha. Tentu ini akan memperkuat perekonomian daerah, terutama bagi petani dan pelaku UMKM,” jelasnya.

Gus Irawan mengapresiasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) serta lembaga jasa keuangan yang telah aktif mendukung peningkatan literasi keuangan di Tapsel. Karena inklusi keuangan adalah tanggung jawab bersama seluruh elemen.

“Kita ingin inklusi keuangan menjadi gaya hidup masyarakat Tapsel yang cerdas dalam mengelola keuangan, berinvestasi, dan berwirausaha dengan bijak,” harapnya.

Menanggapi ini, Yovvi Sukandar selaku Deputi Direktur Pengawasan Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, menyebut tingkat literasi dan inklusi keuangan nasional saat ini terus meningkat.

Berdasarkan survei tahun 2025, sebanyak 80,51 persen masyarakat Indonesia telah menggunakan produk lembaga jasa keuangan. Hanya tinggal 10,49 persen lagi yang perlu dijangkau.

Tapsel, katanya, termasuk daerah dengan Indeks Inklusi Tinggi di Sumatera Utara. Adapun pencapaian Indeks paling tinggi di Sumut yakni Kota Pematang Siantar, Kota Medan, Nias, Toba, Binjai, dan Tanjung Balai.

“Capaian Tapsel menjadi indikator penting dalam mendukung target indeks inklusi keuangan Sumut, yang tahun ini ditetapkan sebesar 3,88 point,” ungkap Yovvi.

Senada disampaikan Manager Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Wilayah Sibolga, Rusli Gustanto. Katanya, perkembangan Tapsel menunjukkan kemajuan signifikan dalam penggunaan sistem pembayaran digital.

“Volume transaksi menggunakan QRIS naik 18 persen menjadi lebih dari 711 ribu transaksi pada tahun 2025 ini, sementara nilai transaksinya meningkat 19 persen atau setara Rp10,8 miliar. Jumlah merchant juga melonjak 46 persen dari 1.700 menjadi lebih dari 2.500 merchant,” jelasnya.

Menurut Rusli, peningkatan tersebut menandakan bahwa masyarakat Tapsel semakin adaptif terhadap digitalisasi keuangan, sejalan dengan agenda nasional Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT).

Tetapi ia juga mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap kejahatan digital, seperti phishing dan penipuan berbasis QRIS.

Sebagai bentuk dukungan terhadap sektor produktif, pada kegiatan ini juga diadakan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) ke sejumlah pelaku UMKM. Total mencapai ratusan juta rupiah yang disalurkan untuk modal usaha masyarakat di berbagai sektor.

Acara ini turut dihadiri Wakil Bupati Tapsel H. Jafar Syahbuddin Ritonga, Sekretaris Daerah Sofyan Adil, para asisten, pimpinan OPD, kepala bagian, camat se-Tapsel, pimpinan perusahaan dan lainya. (id45)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE