TAPSEL (Waspada): Bupati Tapanuli Selatan, Gus Irawan Pasaribu, copot tiga pejabat yang terbukti melanggar disiplin. Satu Kepala Bidang (Kabid) di Dinas Pendidikan, satu Kabid di Dinas Perdagangan, dan Kepala Puskesmas Pintu Padang Kecamatan Batang Angkola.
Tindakan tegas ini dilakukan setelah melalui proses pemeriksaan Inspektorat. Kedepan, Gus Irawan masih terus bersih-bersih terhadap semua yang melakukan pelanggaran. Dalam waktu dekat, kemungkinan masih ada pencopotan.
“Saya sudah berhentikan itu yang di Puskesmas. Begitu saya perintahkan diperiksa oleh Inspektorat, ternyata Kepala Puskemas ini sebelumnya sering bermasalah. Temuan saya di situ, Tapsel sudah UHC (unviersal health coverage) atau mendeklarasikan bahwa dengan bawa KTP suah bisa berobat gratis. Eh, ternyata di sana masih ada yang bayar,” terangnya.
Bupati Tapsel mengatakan, kejadian ini bisa juga terjadi di Puskesmas lain. Maka diingatkan agar Puskesmas yang lain jangan coba-coba melakukan itu. “Hentikan atau kita tindak tegas,” pesannya.
Tindakan indisipliner ini akan terus didalami, sehingga temuan seperti di Dinas Pendidikan tidak terulang kembali. Seorang Kepala Bidang (Kabid) mengancam kepala sekolah dan motifnya mau tarik duit.
Kabid tersebut meminta uang ‘ongkos saba’ kepada Kepala Sekolah yang masih ingin tetap bertahan di jabatannya. Setelah informasi ini berkembang dan sampai kepada Bupati Tapsel, oknum Kabid tersebut sudah ditindak tegas dan dicopot dari jabatannya.
Lalu ada juga seorang Kabid di Dinas Perdagangan. Ia mainkan uang iuran pasar. Terhadap perbuatan penyelewengan ini, Bupati Tapsel melakukan tindakan tegas dan mencopot oknum tersebut dari jabatan Kabid.
“Ini penyakit kronis yang harus diamputasi. Saya concern di semua bidang. Kesehatan dan pendidikan itu prioritas, karena menyedot APBD Tapsel hingga 46 persen. Masa iya anggaran banyak mereka habiskan, tapi layanan tidak maksimal,” ungkapnya.
Gus Irawan menyatakan, tindakan terhadap indisipliner ini akan terus dilakukan. Bahkan ketika ditanya apabila ini berhubungan dengan kerabatnya, saudara atau bagian dari keluarga, atau juga titipan keluarga pejabat, dia tegas menjawabnya.
“Mohon maaf, saya pegang teguh dalihan na tolu. Tapi dalam penerapan aturan, nggak ada dispensasi karena hubungan darah, hubungan keluarga, nggak ada. Saya tegaskan, saya nggak bisa ditervensi,” tuturnya.
Gus Irawan mengaku prihatin dan memohon maaf kepada masyarakat dengan kondisi pelayanan publik yang terjadi di Tapsel ini. Ia berjanji akan tertibkan semua instansi yang coba main-main dengan layanan publik. Seluruh pelayanan publik Tapsel akan didigitalisasi, sehingga semua pihak bisa memantau dan melaporkannya. (a05)