Scroll Untuk Membaca

Sumut

Copot Poster Bacapres Ganjar, Massa Datangi Satpol PP P. Siantar

Copot Poster Bacapres Ganjar, Massa Datangi Satpol PP P. Siantar
Kecil Besar
14px

PEMATANGSIANTAR (Waspada): Copot poster Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo di sejumlah lokasi, puluhan massa pengurus partai politik (Parpol) pendukung mendatangi kantor Satpol PP Pemko Pematangsiantar.

Sebelumnya, sejumlah massa termasuk Ketua DPC PDIP Timbul Marganda Lingga yang menunggu kedatangan Ganjar di satu kafe, Jl. Wandelfat, Sabtu (11/11) siang, menerima video pencopotan poster itu dan dalam waktu singkat langsung menyebar ke sejumlah pengurus dan simpatisan lainnya.

Tidak sedikit yang merasa heran dan terkejut mengapa terjadi pencopotan itu. Namun, Timbul meminta kepada massa agar tenang dan tidak perlu menyikapinya berlebihan, karena dapat mengganggu konsentrasi penyambutan Ganjar.

Timbul membenarkan ada memang video tersebar tentang pencopotan poster Ganjar. Dari video itu terlihat jelas yang mencopot personel Satpol PP.

Suasana saat itu masih berlangsung tenang dan kondusif, termasuk saat Ganjar datang ke kafe dan selanjutnya bergerak ke museum Simalungun. Ketika konfirmasi, Ganjar terlihat tenang dan bertanya, “siapa mencopot.”

Ketika mendapat jawaban yang mencopot Satpol PP, Ganjar hanya menjawab, “tanya saja Satpol PP mengapa mencopotnya” dan melanjutkan ke museum Simalungun.

Setelah Ganjar meninggalkan Pematangsiantar, massa yang jumlahnya makin bertambah berkumpul di depan gedung DPRD termasuk Timbul, anggota DPRD dari PDIP Astronout Nainggolan dan dan Ketua Partai Hanura Ronald Darwin Tampubolon.

Timbul menyatakan akan mempertanyakan Satpol PP mengapa mencopot poster Ganjar saat datang ke Pematangsiantar. Selanjutnya, massa bergerak ke kantor Satpol PP yang satu komplek dengan gedung DPRD.

Saat bergerak menuju kantor Satpol PP, suasana mulai tampak panas dan ada suara teriakan yang menyatakan ketidaksenangan dengan sikap Satpol PP.

Menyikapi situasi itu, Timbul meminta agar massa tenang dan jangan ada yang anarkis. “Kita mempertanyakan sikap Satpol PP itu di kantornya. Jangan ada berbuat anarkis.”

Tiba di halaman kantor Satpol PP yang pintunya terbuka, Timbul, Astronout dan Ronald langsung masuk ke bagian dalam dan duduk di bangku ruang tunggu yang  tampak sepi, karena tidak ada personel piket.

Beberapa saat kemudian, salah seorang pengurus partai melihat ada ruangan yang terbuka dan memanggil seorang pria yang kemudian datang menemui pengurus partai yang duduk di ruang tunggu. Sedang massa tampak berdiri seperti berjaga-jaga di depan pintu masuk.

Timbul langsung bertanya siapa yang ada di kantor, mana Kasat Pol PP dan Kabid. “Kami ingin bertanya mengapa mencopot poster Ganjar dari beberapa lokasi.” Pria itu menjawab tidak ada yang berada di kantor. Selanjutnya, Timbul meminta agar menghubungi Kasat atau siapa yang berwenang memberi penjelasan tentang pencopotan poster itu.

Pria itu kembali masuk ke ruangannya dan beberapa saat keluar lagi dan menyebutkan tidak bisa menghubungi Kepala Satpol PP, karena teleponnya tidak aktif, begitu juga dengan Kabid yang berwenang.

Meski sempat menunggu, tapi tetap tidak dapat terhubung, Timbul, Astronout dan Ronald keluar dari ruangan Satpol PP.

Kepada media, Timbul menyebutkan mereka dan teman-teman partai pengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD datang meminta klarifikasi ke kantor Satpol PP, karena melihat terjadi hal yang kurang sehat dalam menyambut pesta demokrasi, tapi pihak terkait tidak ada.

Timbul juga menyebutkan telah menghubungi Wali Kota, tapi tidak mengangkat telepon dan tidak menjawab pesan WA.

Menurut Timbul, masalah itu seperti ada drama dan itu mungkin drama Pemko tidak mengetahuinya dan menjadi pertanyaan tidak menurunkan poster yang lain.

Ronald senada menyatakan sikap Satpol PP terkesan tidak netral, padahal calon presiden ada tiga. “Kita menilai seperti ada kesewenang-wenangan.”

Ternyata, masalah penurunan alat peraga Ganjar itu berlanjut sampai ke rapat paripurna DPRD saat pembahasan RAPBD TA 2024 pada sorenya. Astronout Nainggolan dan Fery SP Sinamo dari Fraksi PDIP menginterupsi tentang penurunan alat peraga Ganjar saat datang ke Pematangsiantar.

Astronout memohon kepada pimpinan DPRD, mumpung ada Wali Kota, mau mempertanyakan apakah tindakan Satpol PP itu atas perintah Wali Kota atau hanya inisiatif Satpol PP. “Padahal, sesuai komitmen kita, sebagai warga Pematangsiantar menginginkan Pemilu damai, jujur dan adil serta tentunya gembira.”

Ferry menambahkan sudah menghubungi Satpol PP mengapa terjadi penurunan alat peraga itu. “Jawaban Satpol PP, pencopotan alat peraga di sekolah-sekolah, tapi nyatanya bukan di lokasi sekolah. Jadi perlu penjelasan Wali Kota, apakah itu instruksi Wali Kota.”

Ketua DPRD Timbul Marganda Lingga langsung mempersilahkan Wali Kota menanggapinya.

Menurut Wali Kota Susanti Dewayani, terkait penurunan alat peraga itu merupakan tugas pokok Satpol PP. “Tidak ada hal-hal yang beda pandangan dan ini merupakan mis komunikasi.”

Akhirnya, Ketua DPRD menyatakan sepakat penurunan alat peraga, tapi, harus berlaku kepada yang lain. “Sesuai hasil rapat pemangku kepentingan penertiban alat peraga waktunya sampai 11 November 2023 ini sampai pukul 00:00. Jadi kalau itu kewenangan Satpol PP, kita sepakat, tapi harus berlaku sama.”(a28)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE