MADINA (Waspada) : Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution mencurahkan isi hatinya yang mewakili curahan hati sebahagian besar masyarakat Madina di hadapan Edy Rahmayadi yang merupakan orang nomor satu Provinsi Sumut di Desa Bangkelang, Selasa, (11/10).
Di mana dalam curhatannya, Atika meminta agar Pemprov lebih memperhatikan kelayakan para petani karet yang saat ini meringis tangis dikarenakan harga karet yang belum juga memenuhi standar yang diinginkan.

Atika menyatakan, peremajaan perkebunan karet rakyat menjadi sangat penting dalam upaya meningkatkan kuantitas produksi karet alam yang diusahai rakyat di Mandailing Natal (Madina).
“Ini masalah hari ini, yang juga menjadi masalah masa depan kita, kalau tidak kita mulai pikirkan peremajaan karet rakyat di Madina, Akibat supply dan demand karet dunia yang tidak menentu menyebabkan fluktuasi harga karet dunia juga. Kalau harga rendah kita siasati dengan kuantitas sehingga pendapatan tetap bisa stabil. Problemnya adalah untuk menggenjot kuantitas perlu peremajaan,” imbuh Atika.
Atika pun mengungkapkan jika sebagian besar rumah tangga di Madina masih mengandalkan karet alam sebagai pendapatan primer keluarga. Oleh karenanya, perhatian pada sektor perkebunan rakyat jenis tanaman karet harus tetap dikedepankan.
“Untuk itu besar harapan kami pemerintah provinsi dapat membantu masyarakat kami dalam meremajakan karet rakyat, karena anggarannya tidak sedikit dan di luar kemampuan APBD Mandailing Natal,” pungkas Atika.
Menanggapi hal tersebut, Gubsu Edy Rahmayadi berjanji akan mengupayakan dan akan mendalami persoalan yang saat ini dihadapi oleh Kabupaten Madina. Dan untuk peremajaan karet, Edy mengatakan akan membahasnya dengan pihak terkait agar permintaan peremajaan karet di Madina dapat di atasi. (Cah)