ADA kisah luar biasa mengikuti safari subuh di Kec. Panyabungan Barat, Kab. Mandailing Natal. Dari enam kali safari subuh di masjid, dua kali dai cilik tampil memukau menyampaikan tausyiah.
Siapa sangka, dialah Danish Yavisham Lubis, siswa MTsN Jalan Lintas Timur, Panyabungan, Kab. Mandailing Natal, putra Camat Panyabungan Barat Raja Hidayat Lubis dan anak drg Erly Melina Nasution.
Danish menyampaikan tausyiah di Masjid Almunawwar Hutabaringin. Walaupun penampilan perdana di Masjid Desa Sirambas, tapi Danish menyampaikan tausyiah dengan cara sangat komunikatif.
Topiknya juga ringan. Menarik. Menyampaikan kajian dihadiri ibu-ibu dan bapak-bapak, tapi paling banyak anak-anak usia sekolah yang memenuhi masjid.
“Sayang tidak sama ibu kita, sayang tidak? Sayang tidak…?,” kata Danish. Tentu saja dijawab: sayang. Paling banyak terdengar suara anak-anak, serentak.
Danish menceritakan hadits Rasulullah SAW tentang berbakti kepada orangtua. Bagaimana berbakti kepada orangtua, khususnya ibu.
Dari Abu Hurairah: “Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam sambil berkata; “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku berbakti kepadanya?” beliau menjawab: “Ibumu.”
Dia bertanya lagi, “Kemudian siapa?” beliau menjawab: “Ibumu.” Dia bertanya lagi, “Kemudian siapa lagi?” beliau menjawab: “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Kemudian siapa?” dia menjawab: “Kemudian ayahmu.” (HR. Bukhari)
Topik lainnya juga sangat menaruk. Danish menyampaikan kisah Alqamah durhaka kepada ibunya. Dia menceritakan dalam kitab Al-Kaba’ir disandarkan kepada Al-Hafizh Afz-Dzahabi.
Dengan khas anak-anak, kisah yang mahsyur ini diceritakan sang dai cilik. Dia menceritakan kisah dengan intonasi teratur. Jamaah tertegun.
Dikisahkan, Alqamah, pemuda giat beribadah, rajin shalat, banyak puasa dan suka bersedekah. Saat dia sakit keras dan saat Rasulullah menyuruh men-talqin-kannya, ternyata lisan Alqamah tidak bisa mengucapkan La Ilaha illallah.
Setelah memanggil Rasulullah memanggil ibu Alqamah, diketahui, ibunya marah kepada anaknya karena mengutamakan istri ketimbang ibu.
Belakangan, Alqamah mengucap syahadat setelah ibunya ridha. Rasulullah melihatnya dan memerintahkan untuk dimandikan lalu dikafani. Rasulullah menshalatkan dan menguburkannya.
Nah, begitulah. Kendati Danish menyampaikan tausyiah singkat, tapi sangat meninggalkan kesan.
Ditanya cita-cita, dia menjawab lancar, “Danish bercita-cita menjadi dokter seperti mama, Danish juga sekaligus ingin jadi ustadz. Doakan ya, Om,” kata Danish Yavisham Lubis. Subhaballah.
Safari subuh di Panyabungan Barat terus dilanjutkan, insya Allah, Ahad (4/12) di Desa Runding.
Koordinatir Wilayah (Korwil) 3 Disdik Madina Abdul Rahim, SPd, MAP, menjelaskan, safari subuh dilaksanakan shalat subuh berjamaah diiringi tausyiah singkat. Ini, berkaitan Peraturan Bupati Madina nomor 12 tahun 2022 menyangkut kurikulum berbasis keagamaan.
Dijelaskan, sudah enam pekan setiap Ahad melaksanakan safari subuh di Panyabungan Barat, yakni masjid Kelurahan Longat, Sabajior, Hutabaringin, Sirambas, Hutatonga dan masjid Barbaran.
“Alhamdulillah, saya dan Pak Camat, Ketua Tim Penggerak PKK Panyabuangan Barat dan dua anak Pak Camat rutin mengikuti safari subuh. Dan yang sangat membanggakan, putra Pak Camat tampil menyampaikan tausyiah,” ujar Abdul Rahim, SPd, MAP.
Irham Hagabean Nasution
Teks foto
Waspada.id/Irham Hagabean Nasution
Danish Yavisham Lubis, dai cilik putra Camat Panyabungan Barat, Kab. Madina.
Teks foto
Waspada.id/Irham Hagabean Nasution
Dai cilik manyampaikan tausyiah saat safari subuh di Panyabungan Barat.
Teks foto
Waspada.id/Irham Hagabean Nasution
Jamaah menghadiri tausyiah di masjid Panyabungan Barat, umumnya jamaah anak-anak usia sekolah.