TEBINGTINGGI (Waspada.id): Dana kegiatan Safari Subuh Jumat yang selama ini menjadi agenda rutin di Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemko Tebingtinggi, dilaporkan hilang tanpa kejelasan.
Anggaran senilai Rp104 juta yang dialokasikan dalam APBD untuk 46 kali kegiatan per tahun, kini tidak lagi mendanai setiap pelaksanaan Jumat.
Ustadz Agustus Khair, Koordinator Safari Subuh Jumat, mengungkapkan ketidaktahuannya terkait hilangnya dana yang telah berjalan lebih dari 10 tahun ini. Ia menyayangkan ketiadaan informasi resmi dari Pemko Tebingtinggi.
“Kita khawatir hilangnya dana ini tanpa keterangan yang jelas akan menimbulkan fitnah di tengah masyarakat,” ujarnya pada Selasa (7/10).
Sumber internal Bagian Kesra membenarkan adanya alokasi dana operasional senilai Rp104 juta untuk Safari Subuh Jumat. Dana tersebut telah digunakan selama tujuh bulan di tahun 2025, tidak termasuk bulan Ramadan dan Lebaran, dengan anggaran per kegiatan senilai Rp2 juta. Hal ini mengindikasikan bahwa separuh dari anggaran tersebut tidak diketahui keberadaannya.
Seorang sumber lain menginformasikan bahwa pada tahun 2025 memang terjadi efisiensi anggaran di Bagian Kesra hingga 20 persen. “Mungkin dananya dialihkan ke situ,” kata sumber tersebut.
Meskipun demikian, bantuan lain seperti hibah ke rumah ibadah senilai lebih dari Rp400 juta dan beasiswa kepada 417 mahasiswa senilai Rp600 juta tetap berjalan.
Kabag Kesra yang baru Azanul Akbar Lubis, dikonfirmasi d ruang kerjanya menyatakan belum mengetahui kegiatan itu, tapi info dari Kabag Kesra yang lama saat sertijab kegiatan sudah disetop.
PPK kegiatan MR Nasution di hadapan Kabag menyatakan memang kegiatan itu disetop pendanaannya meski dananya tetap ada. “Jika nanti tak digunakan lagi akan jadi Silpa lah itu,” terang Nasution.
Begitupun Kabag Kesra menyampaikan akan melaporkan soal ini kepada Wali Kota. “Ini kan sudah ada yang mewakili tim, nanti saya sampaikan ke Wali Kota,” pungkas Kabag Kesra.(lik)