PEMATANGSIANTAR (Waspada): Penyakit demam berdarah dengue (DBD) akibat gigitan nyamuk aedes aegypti dalam satu bulan terakhir meningkat penderitanya di beberapa kelurahan di Kota Pematangsiantar, hingga Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemko melakukan fogging (pengasapan) untuk mencegah penularan penyakit itu.
Kali ini, fogging dilakukan Dinkes bersama Camat Siantar Barat, Lurah dan Sekretaris Lurah dan Babinsa di Jl. Merdeka, Kel. Dwikora, Kec. Siantar Barat, Kamis (27/1).
Menurut Camat Siantar Barat Pardomuan Nasution, fogging dilakukan di Jl. Merdeka, karena sudah ada enam warga Kel. Dwikora diserang penyakit DBD. “Fogging dilakukan untuk menindaklanjuti temuan kasus DBD itu.”
Pardomuan menjelaskan, dari enam temuan kasus DBD itu, dua diantaranya sudah sembuh, sedang empat lainnya masih menjalani perawatan di rumah sakit. “Karena itu, saya mengimbau kepada masyarakat, agar memperhatikan potensi genangan air dan menguras bak mandi setiap dua hari,” himbau Pardomuan.
Menurut Pardomuan, nyamuk aedes aegypti yang mengakibatkan DBD, tidak berkembang biak di air kotor, tapi di air yang bersih. “Banyak yang kita temukan, pasien yang terkena DBD merupakan orang yang lingkungannya bersih, hingga bersih saja tidak menjamin kita bebas DBD,” sebut Pardomuan.
Pardomuan juga mengimbau, agar masyarakat segera langsung menghubungi dokter atau Puskesmas, bila mengalami gejala demam. “Jangan ditunggu-tunggu, tapi bila demam, segera hubungi dokter atau langsung ke Puskesmas.”
Kasus DBD Meningkat 550 Persen
Kasus DBD meningkat Drastis di Pematangsiantar, dimana peningkatannya mencapai 550 persen di awal 2022, dibanding awal 2021.
Kadis Kesehatan dr. Ronald H Saragih melalui Ahli Muda Epidemiologi Domen Silalahi menyebutkan, awal 2021 lalu, kasus DBD hanya empat kasus, sementara sampai 20 Januari 2022 sudah mencapai 22 kasus. “Meningkat 550 persen.”
Menjawab pertanyaan, Domen menyebutkan warga yang terkena DBD itu tersebar di beberapa kelurahan, masing-masing tiga kasus di Kel. Parhorasan Nauli, Kec. Siantar Marihat, dua kasus di kel. Dwikora, Kec. Siantar Utara, dua kasus di Kel. Bantan, Kec. Siantar Barat, dua kasus di Kel. Pahlawan, Kec. Siantar Timur.
Kemudian, masing-masing satu kasus di Kel. Nagahuta, Kec. Siantar Marimbun, Kel. Pematang Marihat dan Marihat Jaya, Kec. Siantar Marimbun, Kel. Kristen, Simalungun dan Toba, Kec. Siantar Selatan, Kel. Banjar, Kec. Siantar Barat, Kel. Sukadame dan Melayu, Kec. Siantar Utara, Kel. Kebun Sayur dan Tomuan, Kec. Siantar Timur, Kel. Tambun Nabolon, Kec. Siantar Martoba dan Kel. Bah Kapul, Kec. Siantar Sitalasari.
Mengenai antisipasi penyebaran atau penularan yang harus dilakukan masyarakat, Domen mengharapkan masyarakat bisa melakukan kegiatan gotong-royong Jumat Bersih di lingkungan RT maupun lingkungan masing-masing.
Kemudian, untuk memutus mata rantai penularan nyamuk aedes aegypti dewasa, masyarakat bisa membasmi jentik-jentiknya dengan melakukan 3M plus yakni menguras, menutup dan mengubur, plus melakukan penyemprotan obat anti nyamuk sekitar pukul 06:00-09:00 dan pukul 16:00-18:00.
Menurut Domen, menguras itu maksudnya menyikat dinding tempat penampungan air, agar telur nyamuk DBD yang menempel akan lepas, menutup maksudnya, menutup tempat penampungan air dengan rapat, setelah mengambil atau mengisi air, untuk mencegah nyamuk masuk dan bertelur serta mengubur maksudnya, menyingkirkan barang bekas, agar jangan sampai terisi air hujan.
Masyarakat Jangan Panik
Bila ada ditemukan tanda-tanda DBD seperti panas yang tinggi dan terjadi bintik-bintik merah pada kulit serta nyeri perut, Domen menghimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan mendatangi fasilitas pelayanan kesehatan. “Jangan panik, bawa saja ke Puskesmas atau pelayanan kesehatan lainnya.”
Menjawab pertanyaan apa yang sudah dilakukan pemerintah untuk mencegah penularan DBD, menurut Domen, pihaknya telah melakukan fogging di lokasi tempat tinggal warga yang tertular DBD dan dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan rapid test DBD.
“Belum ada warga yang meninggal akibat DBD 2022, namun yang sembuh sudah lumayan dan kalau tidak salah yang masih dirawat sekarang sekitar lima orang. Mudah-mudahan yang sedang dirawat itu bisa sembuh secepatnya,” harap Domen.(a28/C).