DELISERDANG (Waspada): KPU Deliserdang menggelar debat publik ketiga Pasangan Calon (Paslon) Bupati/Wakil Bupati Deliserdang di Gedung Graha Perkasa Jaya, Kecamatan Lubukpakam,Rabu (20/11/2024) sore.
Debat tersebut dihadiri ketiga paslon, nomor urut 01 Sofyan Nasution-Junaidi Parapat, nomor urut 02, dr. H. Asri Ludin Tambunan-Lom Lom Suwondo dan nomor urut 03, HM. Ali Yusuf Siregar-Bayu Sumantri Agung.
Pada debat tersebut, paslon dr. H. Asri Ludin Tambunan dan Lom Lom Suwondo, menunjukkan ketenangan dan kecerdasan, meski kerap mendapat tekanan dari kandidat lain.
Sejak awal debat yang dimulai pukul 16.00 WIB dan tayang di salah satu stasiun TV swasta, baru selesai pukul 18.55 WIB tersebut paslon Asri-Lom Lom mampu mencuri perhatian dengan sikap santun mereka. Asri Ludin membuka penyampaian program dengan menyapa rivalnya, HM. Ali Yusuf Siregar, dengan sebutan “Tulang,” yang dalam tradisi Batak menunjukkan rasa hormat terhadap paman dari pihak ibu. Kesantunan ini mengundang apresiasi dari berbagai pihak.
Meski kerap ditekan oleh kandidat lain, paslon nomor urut 02 tetap cerdas dan lugas menjawab setiap pertanyaan, baik dari panelis maupun rival.
Program unggulan yang disampaikan Asri Ludin Tambunan mencakup berbagai aspek. Mulai dari pembangunan infrastruktur, internet masuk desa, peningkatan mutu pendidikan dan kesehatan, hingga upaya memperkenalkan makanan (kuliner) khas daerah Deliserdang.
“Pelayanan kesehatan akan kami permudah dengan teknologi berbasis digital, di mana setiap warga cukup menggunakan sidik jari jempol untuk mendapatkan layanan medis,” kata Asri Ludin dengan tenang.
Paslon 02 juga berkomitmen untuk mengsukseskan program CTM, yakni program terkait pelayanan publik yang cepat, transparan dan mudah.
“Kami akan melakukan transparan terhadap seluruh pelayanan publik yang ada di Deliserdang. Termasuk transparansi investasi kepada pengusaha yang akan berinvestasi, sehingga Deliserdang bisa menjadi kabupaten yang lebih maju,” papar Asri Ludin Tambunan.
Asri Ludin-Lom Lom juga memiliki program mudah berpartisipasi melalui Gerakan Deliserdang membangun yang melibatkan 3 pilar yakni, pemerintah, pihak swasta dan masyarakat.
Dijelaskan Asri Ludin Tambunan juga akan melibatkan seluruh pihak dalam pembangunan Deliserdang ke depan. Seperti akan mempermudah urusan perizinan baik untuk investor besar maupun UMKM kecil, sehingga mereka bisa berkontribusi dalam mendorong ekonomi Deliserdang menjadi kabupaten yang mandiri dalam ekonomi.
“Kunci utama penanganan SDA di Deliserdang adalah transparansi dimana hal ini sejalan dengan program pasangan 02 yaitu CTM (Cepat, Transparan, Mudah). Karenanya, jika kami terpilih akan komit membangun serta mengelola SDA di Deliserdang agar investasi mudah masuk,” ungkapnya.
Lain halnya dengan sikap paslon 01 yang terlihat terlalu berapi-api, hingga melewati batas waktu yang diberikan, sehingga memaksa penelis menghentikan penyampaian programnya. Hal ini semakin menonjolkan kemampuan pasangan nomor urut 02 dalam menjaga ritme debat tanpa kehilangan substansi.
Lom Lom Suwondo, sebagai calon wakil bupati, menambahkan bahwa pemerintahan yang mereka usung akan mengedepankan transparansi anggaran dan keberpihakan pada swasembada pangan. “Kami ingin membangun Deliserdang yang mandiri, dari desa hingga kota,” tegas Lom Lom.
Debat ini sekaligus menjadi ajang pembuktian bagi Asri-Lom Lom, bahwa pendekatan santun dan terarah lebih efektif dalam menyampaikan visi misi. Sorak sorai pendukung terus mengiringi pasangan ini hingga akhir acara.
Debat ketiga ini menegaskan bahwa pasangan nomor urut 02 tak hanya unggul dalam program, tetapi juga dalam etika politik. Sebagai penutup, Asri Ludin menyampaikan bahwa pihaknya tidak menjanjikan mimpi, tapi kerja nyata.
“Kami tidak mau menjanjikan mimpi, tapi kerja nyata. Untuk itu, warga Deliserdang agar memilih nomor 02 pada Pilkada 27 November untuk masa depan Deliserdang yang lebih baik,” tutur Asri Ludin.
Begitu juga ketika paslon no urut 03 menyampaikan topik bahwa mereka adalah putra daerah, pihak paslon nomor urut 01, Sofyan Nasution dan Junaidi Parapat sempat berpendapat kalau tagline putra daerah ini termasuk politik identitas.
Sementara dari kubu paslon 02, Asri Ludin Tambunan dan Lom Lom Suwondo berpendapat tidak ada aturan yang dilanggar kalau mereka mencalonkan diri.
“Banyak juga kepala daerah di Indonesia seperti di Jakarta yang calonnya juga bukan asli putra daerah berhasil memimpin daerahnya,” tandas Asri Ludin Tambunan yang disambut tepuk tangan meriah dari pendukungnya yang berada melalui televisi dari luar.(crin)
