PADANG LAWAS (Waspada): Debat publik pertama pasangan calon (Paslon) Bupati- Wakil Bupati Padang Lawas (Palas) yang berlangsung di Hotel Grand Inna Medan, Sabtu (2/11) berjalan lancar, sekalipun sedikit panas.
Menurut Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten Padang Lawas, Indra Alamsyah didampingi komisioner lainnya mengatakan, bahwa debat pertama Paslon nomor urut 1, Putra Mahkota Alam Hasibuan-Achmad Fauzan Nasution (PMA- AFN) dan pasangan nomor urut 2, Ahmad Zarnawi Pasaribu- -Muhammad Ifdal Hasayangan Harahap (Adil) berjalan lancar.
Acara debat publik itu dihadiri unsur Forkopimda Palas dengan para panelis Drs. Shohibul Anshor Siregar, M.Si, Dadang Darmawan M.Si, Frien Jones Iven H. Tambun, S.H, M.Hum, Julpian Harahap, S.E, M.Si, Dr. Nurliani Siregar, M.Pd.
Turut hadir juga Bawaslu Palas, pimpinan partai pengusung dan tim pemenangan masing-masing pasangan calon.
Adapun tema debat pertama Paslon Cabup-Cawabup Palas itu mengangkat tema “mewujudkan tata kelola Pemerintahan Kabupaten Padang Lawas peduli, memajukan daerah yang bertanggung jawab, katanya.
Indra Alamsyah menambahkan bahwa kegiatan debat publik sudah ketentuan peraturan yang mengatur pemilihan Gubernur dan wakil gubernur, Bupati dan wakil Bupati, walikota dan Wakil Walikota sebagai bentuk kampanye yang difasilitasi KPU, sesuai amanat undang-undang.
Juga merupakan salah satu bentuk kampanye untuk penajaman visi misi masing-masing pasangan calon. Sehingga masyarakat Padang Lawas bisa secara luas memahami program masing-masing pasangan calon dalam memajukan Padang Lawas ke depan.
Dan acara debat dibagi dalam 6 segmen, termasuk Penyampaian Visi Misi dan Program masing-masing pasangan calon, Segmen dua, tanya jawab antar Paslon Bupati dan Wakil Bupati menyangkut pendalaman visi misi pasangan Calon.
Terjadi perdebatan hangat berkaitan program pengentasan kemiskinan dan pengangguran, meningkatkan indeks pembangunan manusia kabupaten Padang Lawas (inovasi teknologi).
Begitu juga dengan program dan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk penanganan dan penyelesaian konflik agraria perlu ada penyelesaian yang lebih konkrit. (a30/B)
