PAGARMERBAU (Waspada.id): Deliserdang menjadi kabupaten pertama di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) yang melakukan modernisasi terhadap bidang pertanian menggunakan dron sprayer.
Drone digunakan untuk proses pemupukan dan penyemprotan pestisida secara digital, sehingga mampu menghemat waktu dan tenaga.
Kehadiran drone tersebut tanda dimulainya transformasi digital di sisi hulu pertanian. Tujuannya untuk efisiensi biaya produksi dan efektivitas budidaya petani.
Penggunaan dron sprayer tersebut diberikan kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Oryza Sativa, Desa Pasar Miring, Kecamatan Pagar Merbau. Gapoktan tersebut menjadi pelopor penggunaan drone yang diserahkan oleh Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumatera Utara melalui program pengembangan klaster binaan sektor pangan.
Bupati Deliserdang, Asri Ludin Tambunan mengapresiasi dukungan Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Utara dalam memajukan pertanian daerah.

Menurutnya, modernisasi alsintan merupakan langkah penting untuk meningkatkan produktivitas, sekaligus menjaga ketahanan pangan sebagaimana Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
“Bukan hanya drone sprayer, hari ini Bank Indonesia juga memberikan bantuan combine harvester. Sementara Pemkab Deliserdang menambah bantuan riding rice transplanter. Sinergi ini adalah bukti nyata komitmen kita untuk mendukung kerja petani agar semakin efisien, mandiri, dan berdaya saing,” papar Bupati Asri Ludin Tambunan pada Kick Off Pengembangan Klaster Padi dan penyerahan bantuan alsintan di Desa Pasar Miring, Kecamatan Pagar Merbau yang dihadiri pula oleh Wakil Bupati Langkat, Tiorita br Surbakti, Rabu (15/10/25).
Asri Ludin Tambunan juga menyampaikan capaian produksi padi Deliserdang tahun 2024 yang mencapai 486.029 ton gabah atau setara 311.155 ton beras. Dengan kebutuhan beras sebesar 221.343 ton, Deliserdang mengalami surplus 89.812 ton.
Hingga September 2025, produksi gabah telah mencapai 288.900 ton dengan produktivitas rata-rata 6 ton per hektare. Bahkan di beberapa wilayah seperti Percut Seituan, tambahnya, produktivitas gabah sudah mencapai 8–9 ton per hektare berkat penggunaan alsintan modern.
“Keberadaan alsintan ini diharapkan dapat terus mendorong peningkatan hasil pertanian dan kesejahteraan petani,” sebutnya.
Meski begitu, ia juga meminta petani harus tetap berpegang teguh, tidak menjual seluruh hasil panennya ke luar daerah. Hal itu demi menjaga stabilitas harga dan pasokan lokal.
“Kalau beras kita semua dikirim keluar, masyarakat sendiri yang akan kesulitan. Saya minta petani tetap menjaga pasokan lokal agar daya beli masyarakat terjaga,” pinta Asri Ludin.
Pada kesempatan itu, Bupati Asri Ludin Tambunan yang hadir bersama Wabup Lom Lom Suwondo memerintahkan Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi (SDABMBK) untuk memasukkan pembangunan lening irigasi di lahan pertanian seluas 329 hektare tersebut dalam anggaran tahun 2026.
“Target kita IP 3 harus tercapai. Pemerintah harus responsif terhadap kebutuhan petani agar produksi terus meningkat,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara, Rudy Brando Hutabarat mengapresiasi komitmen Pemkab Deliserdang dalam mewujudkan swasembada pangan.
Sebagai mitra pemerintah, kata Rudy, digitalisasi alsintan merupakan salah satu langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
“Penggunaan teknologi ini bertujuan menurunkan biaya, meningkatkan produktivitas, dan menaikkan pendapatan petani tanpa perlu menaikkan harga,” jelasnya.

Diungkapkan Rudy, apapun yang dilakukan pihaknya tidak akan berjalan tanpa bantuan dari Bupati Deliserdang.
“Yang kami lakukan ini untuk mendukung asra cita Presiden Prawbowo dalam cita-citanya menjaga ketahanan pangan. Tadi Bapak Bupati meminta dukungan kedepan dari BI seluas 20 hingga 30 hektar, kami siap untuk itu. Kita juga ingin bagaimana meningkatkan hasil pertanian,” ujar Rudy.
Ketua Gapoktan Oryza Sativa, Muliono menyebutkan, areal sawah di Desa Pasar Miring seluas 329,8 hektar, dimana penduduknya mayoritas petani padi.
“Kami berterima kasih atas bantuan yang selama ini sudah diterima. Kendalanya, baru 50 persen sawah leningan irigasi. Kami berharap, kedepan 50 persen leningan irigasi bisa diperbaiki. Dengan irigasi ini, kami optimis IP 3 bisa tercapai,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Bupati Asri Ludin Tambunan, Wakil Bupati Langkat, Tiorita br Surbakti dan Rudy Brando Hutabarat ikut menanam padi menggunakan riding rice transplanter. Sekaligus menyaksikan Drone Sprayer melakukan penyempotan pupuk.
Kegiatan itu juga dihadiri Kepala Dinas Pertanian Deliserdang, Elinasari Nasution, sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat Pagar Merbau, Junaidi, kepala desa dan pejabat lainnya. (Id.28)