Scroll Untuk Membaca

Sumut

Desa Halaban Kembali Dilanda Banjir, Sejumlah Sekolah Diliburkan

Desa Halaban Kembali Dilanda Banjir, Sejumlah Sekolah Diliburkan
INTENSITAS curah hujan tinggi, sejumlah dusun di Desa Halaban, Kec. Besitang, terendam banjir. Waspada.id/Ist
Kecil Besar
14px

BESITANG (Waspada): Curah hujan yang tinggi menyebabkan Desa Halaban, Kec. Besitang, dilanda banjir, Senin (31/10) malam. Air tidak hanya merendam pemukiman warga, tapi arus air sempat menyeberangi ruas jalan nasional Medan – Aceh.

Wilayah yang terendam banjir di antaranya di Dusun Kampung Baru, Dusun I Suka Mulya, Dusun III Gang Yeye, Dusun 15, dan Dusun 19. Adapun ketinggian air bervariasi, yakni antara 20 cm sampai 30 cm. Bahkan, di Dusun Kampung Baru, air mencapai 1 meter lebih.

Menurut warga, kenderaan pada malam itu praktis tidak dapat melintas, karena selain arus air cukup deras, ketinggian air di jalan umum Kampung Baru mencapai sepinggang orang dewasa.

Pada malam itu, warga sibuk menyelamatkan harta benda dan barang-barang berharga lainnya. Sementara, sejumlah pedagang sembako berupaya menyelamatkan barang-barang dagangannya agar tidak terendam banjir.

Kapolsek Besitang AKP Trino Carlos Sihite bersama anggota pada malam itu langsung turun ke lokasi guna mengantisipasi agar tak terjadi hal yang tidak diinginkan. Kehadiran personil sebagai langkah pengamanan situasi Kamtibmas.

Akibat banjir, sejumlah sekolah, Selasa (1/11), terpaksa meliburkan siswanya karena gedung sekolah terendam banjir. Sekolah yang turut terdampak banjir, yakni SDN 050782, SDN 054923, SDN 054925, SMPN Satu Atap, dan MTs swasta.

Pengawas SDN Seman Tumanggor kepada Waspada mengatakan, para siswa/i pada hari ini terpaksa diliburkan karena gedung sekolah terendam banjir. Meski air telah surut, namun ruang sekolah becek akibat endapan lumpur yang terbawa arus.

Kades Halaban Tamaruddin mengatakan, beberapa dusun sudah menjadi langganan banjir setiap musim penghujan. “Warga sepertinya sudah tidak begitu kaget saat menghadapi peristiwa alam seperti ini,” ujarnya.

Hanya saja, lanjut Kades, khusus buat warga di Dusun 15, dalam dua pekan terakhir merasa resah karena tanah timbunan jalur kereta api milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) tergerus sepanjang kurang lebih 15 meter dan hal ini berdampak besar buat masyarakat sekitar.

Menurut Kades, di lokasi proyek tidak ada dibangun jalan air, sehingga apabila hujan turun, air tergenang sampai ke pemukiman warga. Selaku Kades, Tamaruddin berharap problem ini menjadi perhatian serius pihak PT KAI. (a10)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE