HeadlinesSumut

Di Madina, 3 Warga Derita Sirosis Hepatitis

6 Bulan Tak Berobat Karena Ketiadaan Biaya

Di Madina, 3 Warga Derita Sirosis Hepatitis
Sawiyah, 40, warga Desa Gading Bain, Kec. Kotanopan, Kab. Mandailing Natal, menderita sirosis hepatitis, dalam kondisi sangat lemah, perut membesar. Waspada/Ist
Kecil Besar
14px

MADINA (Waspada): Tiga penderita akut di Mandailing Natal, dilaporkan dalam satu hari, agar segera ditangani dalam kondisi menyedihkan. Astaghfirullah. Na’udzubillah.

Salah satunya, petani atau pekebun warga Desa Gading Bain, Kec. Kotanopan, Kab. Mandailing Natal, mananggungkan penderitaan istri dua anak ini, enam bulan tidak berobat karena ketiadaan biaya.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Namanya Sawiyah, 40, mengidap penyakit sirosis hepatitis, dalam kondisi sangat lemah, perut membesar. Sekarang, sedang ditangani di RSUD Panyabungan, setelah masuk IGD, Sabtu (4/6) sekira pukul 22.00.

Informasi diperoleh, sirosis hati adalah kondisi di mana organ hati dipenuhi jaringan parut, sehingga tidak dapat berfungsi dengan normal.

Sebelumnya, begitu mendengar kondisi warga Desa Gading Bain, Kotanopan, Bupati Madina HM Jafar Sukhairi Nasution langsung diperintahkan segera dibawa ke rumah sakit untuk penanganan secepatnya, semaksimal mungkin.

Kepada waspada.id dan beritasore.co.id, Minggu (5/6), Camat Kotanopan Pangeran Hidayat menjelaskan, dia baru tahu kondisi Sawiyah dalam kondisi perut membesar, malah belakangan diketahui warga sudah mengidap penyakit ini sejak tiga tahun lalu.

Informasi diterima Camat Kotanopan, Sawiyah diobati secara berkala. “Kan, pake BPJS. Persoalannya, biaya hidup pendamping yang harus ditalangi, dan saya dengar ada bantuan,” ujar camat.

Tapi, Pangeran Hidayat sebagai Camat Kotanopan, mengakui merasa bersalah tidak memaksimalkan pengobatan warga. Dia malah kaget melihat kondisi Sawiyah dalam kondisi seperti itu sudah menderita tiga tahun.

Namun, Pangeran mengaku tak tahu, Sawiyah enam bulan belum diobati karena ketiadaan biaya. “Tapi, bagaimana pun, ini harus diperbaiki ke depan, biarpun sebelumnya saya selalu mengingatkan agar memaksinalkan pelayanan publik seperti diamanahkan Pak Bupati dan Ibu Wabup,” ujar Pangeran.

Begitu mendengar kondisi ini, langsung berkordinasi dengan Staf Khusus Pemkab Madina Ali Mutiara, yang kemudian menyampaikan instruksi bupati segera membawa warga untuk penanganan medis sebaik mungkin, semaksimal mungkin.

Camat Pangeran Kotanopan Pangeran Hidayat, Kapolsek Kotanopan Parsaulian Ritonga, Kepala Puskesmas Kotanopan dr Saleh Usman Parunduri dan Danramil, membawa warga ke IGD RSUD Panyabungan. Di ruang IGD, Wakil Ketua Baznas Madina Amir Mahmud sudah menunggu di ruang IGD.

Menjawab pertanyaan dokter saat pemeriksaan kondisi pasien di ruang IGD, Denan Nasution (suami Sawiyah) menjawab, pasien sudah enam bulan tidak berobat karena ketiadiaan biaya. Denan, menurut camat, bekerja di dompen (pertambangan rakyat).

3 Penderita 1 Hari

Sejumlah warga di Madina mengaku sangat miris. Salah satunya, Presiden Ikatan Pemuda Mandailing (IPM) Tan Gozali Nasution, yang hari ini mendapat laporan warga menderita penyakit akut di berbagai daerah di Madina.

“Hari ini, saya mendapat informasi disampaikan ke saya menderita dua warga menderita sakit akut, di Desa Jambur, Kec. Panyabungan Utara dan satu warga di Desa Panyabubgan II, Kec. Panyabungan. Satu hari ini, tiga orang dilaporkan, ditambah satu orang menderita sakit akut di Desa Gading Bain, Kec. Kotanopan, yang kini sedang ditangani di RSUD Panyabungan.

“Sebelumnya, saya sering mendapat informasi warga menderita penyakit akut di berbagai kawasan di berbagai kawasan Madina, karena umumnya persoalan ketiadaan biaya,” ujar Tan.

Diingatkannya, seharusnya, semua aparat di desa sejak jauh-jauh hari melakukan pendataan dan pemantauan kondisi masyarakat di desa masing-masing, kemudian dikordinasikan ke pihak kecamatan untuk mengambil langkah abtisipasi,” ujarnya.

“Kita berharap, ada upaya maksimal dilakukan, sehingga tidak terjadi terulang dan terulang lagi. Apalagi, Bupati dan Wakil Bupati sejak awal sudah diibgatkan, agar memaksimalkan semua aparatur memaksimalkan pelayanan publik,” ujar Tan Gozali.

Dia kembali mengingatkan agar pihak desa (termasuk bidan desa, puskesmas) dan pihak lain berkaitan dengan pelayanan publik, benar-benar dimaksimalkan. Kalau memang dalam kondisi sangat darurat, mungkin bisa dikordinasikan ke pihak Baznas, kalau misalnya dalam kondisi bisa membantu

“Ayolah kita bergerak, bersama-sama. Dari semua sektor untuk melihat kondisi masyarakat sebenarnya. Jangan berita viral dulu baru bergerak,” ujar Tan Gozali Nasution. (irh)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE