MADINA (Waspada): Hari ketiga pencarian 25 km dari lokasi kejadian sampai Kec. Nagajuang, Rabu (25/1), santri Musthafawiyah Purbabaru, Kec. Lembah Sorik Marapi, Kab. Mandailing Natal, belum ditemukan
Mursyadil Kamil, 20, santri kelas VII Musthafawiyah Purbabaru asal Riau, hanyut di Aek Singolot saat wudhu, Senin (23/1) malam.
Tim Gabungan melibatkan Tim Basarnas Madina, BPBD, personel TNI, Polri, relawan, santri dan masyarakat, pencarian masih nihil.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mandailing Natal Mukhsin Nasution, SSos, MM menuturkan, upaya pencarian mengalami kendala lantaran arus sungai keruh dan deras serta bebatuan besar.
“Pencarian hari ini dibagi beberapa tim yang melakukan penyisiran aliran sungai dari titik awal lokasi kejadian, mengikuti aliran sungai hingga ke wilayah Kec. Nagajuang,” ujar Muksin Nasution.
Dia menjelaskan, kendala dihadapi tim di lokasi, dikarenakan aliran sungai cukup deras dan lebarnya Sungai Batangadis.
“Pencarian hari ke empat besok kita lanjutkan, kita berharap doa dari seluruh masyarakat Mandailing Natal, semoga besok korban dapat kita temukan,” harapnya.
Komandan Pos Basarnas Madina MHD Rizal Rangkuti menjelaskan, tim gabungan sudah menyisir dari titik lokasi jatuhnya korban hingga 25 km dari lokasi kejadian.
Pencarian pun dilakukan dengan menggunakan dua perahu karet milik BPBD dan Basarnas Madina.
Penyisiran dari titik lokasi Purbabaru sampai ke wilayah Kec. Nagajuang sekira 25 kilometer dari lokasi kejadian.
Hari keempat dilanjutkan pencarian, diharap segera ditemukan. Mursyadil Kamil, warga Desa Pinang Sebatang Timur, Kec. Tualang, Kab. Siak, Provinsi Riau, merupakan santri kelas Vll Mustafawiyah Purbabaru. (irh)
Teks foto: Hari ketiga pencarian santri Musthafawitah Purbabaru hanyut di Aek Singolot, belum ditemukan. Pencarian dilanjutkan besok. Waspada.id/dok
Baca juga: