Scroll Untuk Membaca

Sumut

Diduga Jadi Lokasi Prostitusi, Rumah Kos Di Kampung Tobat Digeruduk Warga

Diduga Jadi Lokasi Prostitusi, Rumah Kos Di Kampung Tobat Digeruduk Warga
Warga Kampung Tobat, Kecamatan Padangsidimpuan Utara saat mendatangi rumah kos-kosan yang diduga menjadi lokasi prostitusi dan narkoba.(Waspada/Syarif Ali Usman)
Kecil Besar
14px

P.SIDIMPUAN (Waspada): Diduga jadi lokasi prostitusi, rumah kos-kosan di Kampung Tobat, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kota Padangsidimpuan digeruduk ratusan warga setempat, Senin (19/2/2024).

Informasi yang dihimpun di lokasi menyebutkan, keberadaan rumah kos yang terletak di Gang Amal, Kampung Tobat tersebut sudah sangat meresahkan warga, karena rumah kos tersebut sering didatangi orang-orang yang tidak dikenal dan diduga untuk melakukan hal yang tidak terpuji atau menggunakan narkoba.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Diduga Jadi Lokasi Prostitusi, Rumah Kos Di Kampung Tobat Digeruduk Warga

IKLAN

Ratusan warga yang mendatangi lokasi tersebut meminta agar kepala lingkungan dan Lurah Kampung Tobat diganti, karena para warga sudah sering melaporkan keberadaan rumah kos yang kini diduga menjadi ajang prostitusi dan narkoba, namun tidak digubris sehingga menyulut kemarahan warga.

Sementara saat itu Lurah Kampung Tobat, yang tiba di lokasi terpaksa segera diamankan ke rumah warga yang berada di samping rumah kos. Hal ini dilakukan untuk menghindari amukan warga, sehingga rumah yang menjadi tempat pengamanan lurah dijaga aparat keamanan dari TNI dan Polri serta Satpol PP.

Diduga Jadi Lokasi Prostitusi, Rumah Kos Di Kampung Tobat Digeruduk Warga

Mustopa, 30, warga setempat, kepada wartawan mengatakan keberadaan rumah kos tersebut sudah cukup lama dan awalnya didiami oleh orang baik-baik, utamanya pekerja. Namun setelah pengelolanya berubah yakni orang berinisial J, keadaan rumah kos itu berubah.

Katanya, akhir-akhir ini orang-orang yang berdatangan ke lokasi itu diduga untuk melakukan prostitusi dan menggunakan narkoba jenis sabu dan ekstasi yang diiringi musik dengan suara keras hingga pukul 3 atau 4 pagi sehingga sangat mengganggu warga yang berada di sekitar lokasi.

“Sering terlihat orang-orang yang kena tanggung dari karaoke atau tempat sejenis lainnnya datang ke lokasi itu untuk melakukan ekskusi (berhubungan badan) padahal bukan suami istri,” ungkap Mustopa.

Hingga berita ini dikirim, Lurah Kampung Tobat dan Kepala Lingkungan tidak dapat dihubungi sementara warga masih berkumpul di lokasi.(a31)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE