Scroll Untuk Membaca

Sumut

Diprotes Warga, Pengerjaan Titi Rambin Tengku Raden Terhenti

Diprotes Warga, Pengerjaan Titi Rambin Tengku Raden Terhenti
Proyek pengerjaan titi rambin menuju makan Tengku Raden di Kuala Beringin, Minggu (13/11). (Waspada/Ilyas Munthe)
Kecil Besar
14px

AEKKANOPAN (Waspada): Pelaksanaan pekerjaan proyek perbaikan jembatan penyeberangan (titi rambin) menuju situs budaya makam Tengku Raden di Desa Kualaberingin Kecamatan Kualuhhulu berbiaya sebesar Rp927.400.000 terhenti sementara.

Hal ini akibat adanya protes dari warga yang tanahnya digunakan sebagai lokasi bangunan pondasi dan tiang penahan kabel titi rambin. Padahal proyek perbaikan titi rambin ini sesuai papan informasi proyek harus selesai pada bulan Nopember.

Keberatan tersebut datang dari Ilham Siahaan warga Desa Kualaberingin pemilik tanah tersebut bukan tidak berasalan. Kendati pada awalnya Ilham Siahaan tidak pernah mempersoalkan tanah miliknya digunakan untuk pembangunan pondasi titi rambin. Namun secara resmi belum ada permohonan izin pemanfaatan tanah miliknya oleh pemerintah atau dari pihak rekanan dari CV.Kita Raja Berkarya, saat hendak memulai pekerjaan.

“Sejak dimulai pekerjaan, walau pihak rekanan belum ada bermohon secara resmi kepada saya, telah saya sampaikan pada pihak desa, selagi untuk kepentingan umum, silahkan dipakai seperlunya tanpa harus diganti rugi, saya ikhlas memberikannya,” ujar Ilham, Minggu (13/11).

Akan tetapi, disaat proses pekerjaan perbaikan titi rambin berjalan, akses jalan masuk menuju titi rambin penyebarangan ke makam Tengku Raden ditutup oleh warga pemilik tanah dengan memasang portal besi.

Adanya penutupan akses jalan utama menuju titi rambin inilah yang membuat Ilham Siahaan merasa kecewa dan menyampaikan keberatannya pada pihak rekanan untuk tidak melanjutkan penebangan pohan kelapa sawit miliknya, hingga akses jalan dibuka dan bisa dimanfaatkan oleh warga yang ingin memakainya.

“Percuma saya memberikan lahan perkebunan sawit saya dipakai dan ditebang jika akses menuju ke makam Tengku Raden tidak bisa dilalui oleh warga dengan bebas karena adanya portal, selagi masih ada portal penutup jalan yang dipasang, saya juga tidak akan mengizinkan adanya penebangan pohon kelapa sawit saya, ” jelasnya.

Sementara itu, salah seorang Anggota DPRD Kabupaten Labura, Ismarlin Pane yang juga putra asli Desa Kualaberingin berharap, agar pelaksanaan pekerjaan titi rambin menuju makam tersebut dapat berjalan hingga selesai dan tepat waktu.

Untuk itu ia meminta kepada Pemdes Kualaberingin dan Kecamatan Kualuhhulu agar segera mengambil langkah untuk mencari solusi atas persoalan tersebut.

“Titi rambin itu tidak hanya digunakan untuk berziarah, akan tetapi banyak warga yang memakainya untuk mengeluarkan hasil pertaniannya, jadi hendaknya Pemdes Kualaberingin segera mencari solusi atas persoalan ini,” ucap Ismarlin, Minggu (13/11).

Kepala Desa Kualaberingin, Syamsir Tampubolon saat dikonfirmasi, melalui pesan WhatsApp mengatakan jika pihak desa tidak ada membuat portal di jalan menuju titi rambin, “Tidak ada palang desa menuju titin rambin, bang,” jawabnya tanpa ingin menjelaskan siapa warga yang melakukan pemasangan portal jalan menuju titi rambin.(Cim)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE