TOBA (Balige) : Pemerintah Kabupaten Toba menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pendaftaran Penduduk dan pencatatan Sipil tahun 2023 oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Toba di Taman Gurgur Tampahan, Kec.Tampahan, Senin (21/8).
Kadis Capil, Bonar MT.Butarbutar menyampaikan tujuan dilaksanakannya Bimtek ini agar peserta memiliki pengetahuan, keterampilan dan meningkatkan kompetensi pegawai yang mengurusi pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil di instansi masing masing. “Bimtek ini berlangsung selama 4 hari untuk dua gelombang. Gelombang pertama 36 orang, gelombang kedua 36 orang, hingga total keseluruhan peserta sebanyak 72 orang,” tutur Bonar.
Selama Bintek peserta akan mendapatkan materi berupa; 1) Kebijakan Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil, 2) Budaya Pelayanan, 3) Persyaratan dan Tata Cara Pendaftaran Penduduk, 4) Persyaratan dan Tata Cara Pencatatan Sipil, dan 5) Pelayanan Online Terintegrasi Administrasi Kependudukan.
Perwakilan Dukcapil Provinsi Sumatera Utara, Eko Irawan mengaku bangga dan salut kepada Kabupaten Toba yang telah memulai pengurusan data primer kependudukan secara online. Eko berharap kesempatan pada Bintek ini dapat dipergunakan sebaik mungkin untuk belajar hingga nanti dapat diimplementasikan di masing-masing kecamatan.
“Dinas Dukcapil telah melakukan satubinovasi yang sungguh luar biasa di Kabupaten Toba, karena berhasil menyasar hingga ke tingkat desa. Pelayanan induk dapat dirasakan masyarakat sehingga tidak perlu lagi bersusah payah harus datang ke ibukota Kabupaten. Selain memakan biaya yang tinggi juga akan memakan waktu. hanya untuk mengurus dokumen induk, tapi sekarang sudah bisa dinikmati langsung oleh masyarakat dari masing-masing desa,” tutur Eko Irawan.
Layanan ini, imbuhnya, sesuai dengan apa yang diamanahkan oleh dirjen dukcapil di pusat untuk membahagiakan masyarakat lewat pelayanan hingga menyentuh masyarakat paling bawah.
“Tentu tak terlepas dari tersedianya fasilitas internet di desa, semoga fasilitas itu dapat dimaksimalkan untuk kepentingan utama. Dalam hal pelayanan daring, kami jngatkan agar berhati-hati dan seksama dalam penginputan data, karena akan berdampak hingga data nasional. Jangan sampai salah didalam memberikan informasi karena bisa merugikan masyarakat,” tegasnya.
Bupati Toba mengaku Bimtek ini menjadi salah satu egenda penting yang harus dihadirinya secara langsung.
“Saya prioritaskan untuk hadir di sini karena saya fikir kegiatan ini sangat penting karena menyangkut pelayanan langsung kepada masyarakat. Pelayanan masyarakat tidak boleh membebani masyarakat. Kalau masih membebani masyarakat maka kita masih harus memperbaiki pelayanannya,” imbuh Poltak.
Selama ini, tutur Poltak, ada ketidak adilan dialami masyarakat dalam pengurusan dokumen primer. Orang Balige bisa mengurus berkas tanpa mengeluarkan biaya sedangkan warga dari desa terpencil bisa menghabiskan waktu dan uang yang cukup besar hanya untuk mendapatkan pelayanan yang sama.
“Dan terjadilah ketimpangan, maka kita dukung penuh pengurusan dokumen primer melalui aplikasi online ini untuk meringankan beban masyarakat Toba dan demi keadilan,” tuturnya.
Kepada seluruh peserta Bimtek, Poltak menekankan agar mengikutinya dengan serius.
“Ikuti Bimtek ini dengan baik agar tau apa yang harus dikerjakan, tau bagaimana cara mengerjakannya. Berikanlah layanan maksimal bagi masyarakat Toba,” pungkas Poltak.
Kegiatan ini diikuti oleh 10 orang petugas Dukcapil, 19 orang dari Puskesmas se-kabupaten Toba, 1 orang dari RSUD Porsea, 13 orang dari Kelurahan se-kabupaten Toba, dan 39 orang dari desa se-kabupaten Toba. (rg)
