P.SIDIMPUAN (Waspada) : Dosen Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UM-Tapsel) memberikan edukasi warga Desa Purwodadi, Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua, Kota Padangsidimpuan ciptakan saos berbahan dasar pepaya melalui program pengabdian kepada masyarakat.
Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UM-Tapsel yang mengedukasi warga Purwodadi tersebut yakni Yani Sukriah, MSi (Dosen Pendidikan Ekonomi), Jalilah Azizah Lubis, MPd (Dosen Pendidikan Biologi), dan Fatma Suryani Harahap, MSi (Dosen Pendidikan Kimia).

Yani Sukriah, MSi sebagai Ketua Tim Pengabdian FKIP UM-Tapsel, Rabu (8/11) mengatakan UM-Tapsel sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Tabagsel bukan hanya mencerdaskan generasi penerus bangsa, tapi juga memberikan pencerahan dan edukasi kepada warga agar kreatif melahirkan produk home industri.
Dalam memberikan edukasi terhadap warga Purwodadi itu, ucap Yani Sukriah, tim pengabdian FKIP UM-Tapsel melibatkan tiga orang mahasiswa UM-Tapsel yakni Nurul Hikmah Hutasuhut dan Haminul Harahap, Patma Zuairiah.
Dijelaskan, program pengabdian yang digelar tanggal 28 Oktober 2023 di Rumah Pintar ACIBU Purwodadi, Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua tentang Pembinaan Pemasaran Hasil Olahan Pepaya (Carica Papaya) sebagai komoditas utama berwirausaha diikuti kalangan ibu rumah tangga yang tergabung dalam PKK Purwodadi.
Jalilah Azizah Lubis, MPd dan Fatma Suryani Harahap, MSi sebagai pemateri dalam kegiatan itu menjelaskan kepada masyarakat tata cara pembuatan saos pepaya. Komposisi bahan yang menjadi panduan dalam membuat saos pepaya sebagai produk home industri bernilai ekonomi yakni 1 kilo gram pepaya, 250 gram tomat dan 100 gram cabai merah dihaluskan dengan cara diblender.
Kemudian, bahan yang sudah dihaluskan dimasak sampai mengental. Selanjutnya dimasak kembali setelah dicampur dengan maizena, garam dan gula. “Prosesnya cukup sederhana. Tahapan selanjutnya tinggal dikemas sesuai dengan keinginan masing-masing,” tuturnya.

Ditanya tentang prospek ekonomi, Sukriah MSi menegaskan bahwa 1 kg pepaya dapat menghasilkan 15 sampai 20 botol saos pepaya. “1 botol saos pepaya dilabel dengan harga Rp5.000 sehingga hanya dengan modal sekira Rp45.000 bisa dapat untung Rp50.000 sampai Rp65.000,” ungkapnya.
Edukasi yang diberikan Tim Pengabdian dosen FKIP UM-Tapsel tersebut mendapat sambutan dan apresiasi dari masyarakat Purwodadi. Mereka berharap masih ada kelanjutan kerjasama lembaga pendidikan dengan perkumpulan warga desa Purwodadi. Bahkan warga berharap dapat terus ditingkatkan di masa mendatang.
“Masyarakat berharap, edukasi dan pendampingan yang diberikan dosen UM-Taspel terus berlanjut karena kehadiran Tim Pengabdian UM-Tapsel menjadi pelajaran dan motivasi bagi warga dalam melahirkan produk home industri yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat,” ungkapnya.(a39)