Scroll Untuk Membaca

PendidikanSumut

Dosen IPTS Beri Penguatan Literasi, Numerasi Dan Karakter Anak Melalui Hipertala

Dosen dan mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, IPTS foto bersama dengan anak-anak Desa Rimba Soping, Padangsidimpuan yang menjadi peserta Hipertala.Waspada/ist.
Dosen dan mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, IPTS foto bersama dengan anak-anak Desa Rimba Soping, Padangsidimpuan yang menjadi peserta Hipertala.Waspada/ist.
Kecil Besar
14px

P.SIDIMPUAN (Waspada) : Dosen dan mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris, Institut Pendidikan Tapanuli Selatan (IPTS), beri penguatan literasi, numerasi dan karakter terhadap anak-anak Kota Padangsidimpuan melalui kegiatan Hidupkan Permainan Tradisional Angkola (Hipertala )

Rektor IPTS, Dr. Zulfadli, M.Pd, Rabu (21/8) mengatakan edukasi penguatan literasi, terhadap anak-anak tersebut merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan dosen bersama mahasiswa IPTS di Desa Rimba Soping, Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu, Kota Padangsidimpuan.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Dosen IPTS Beri Penguatan Literasi, Numerasi Dan Karakter Anak Melalui Hipertala

IKLAN

“Pengabdian kepada masyarakat merupakan satu dari tridharma perguruan tinggi yang mana dosen dan mahasiswa berkontribusi langsung kepada masyarakat, kegiatan ini tentunya didukung penuh oleh institusi,” ujar Rektor.

Dr. Zulfadli berharap pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan dosen bersama mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris itu dapat meningkatkan literasi dan numerasi anak, termasuk dalam mendorong pembentukan karakter anak yang cerdas dan kreatif sebagaimana yang diharapkan.

Dosen IPTS Beri Penguatan Literasi, Numerasi Dan Karakter Anak Melalui Hipertala
Anak-anak Desa Desa Rimba Soping, Kota Padangsidimpuan memainkan permaian olahraga tradisional Markalas-kalas yang dipandu dosen dan Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, IPTS melalui kegiatan Hipertala. Waspada/ist.

Kepala LPPM IPTS , Dr. Habib Rahmansyah, S.Pd.I., M.Hum menambahkan, kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan judul Hipertala yang digelar pada Mei 2024 didanai dari anggaran hibah IPTS. “LPPM IPTS berharap kegiatan ini akan dapat dirasakan manfaatnya langsung oleh masyarakat dan luarannya berupa publikasi yang informatif dan inspiratif,” ucapnya.

Dosen Prodi Pendidikan Bahasa Inggris IPTS, Gabby Maureen Pricilia, S.Pd, M.Hum selaku ketua program pengabdian kepada masyarakat bersama anggota pengabdian Nina Nurbaidah, S.Pd, M.Pd, menjelaskan edukasi terhadap anak anak di masa pertumbuhan sangat penting dalam membentuk sikap dan karakter anak.

“Di abad 21, anak-anak harus dibentuk untuk memiliki kecakapan hidup yang dibutuhkan di abad ini. Anak-anak harus mampu berpikir kritis, bekerja sama, berkomunikasi, dan saling menghargai. Kemampuan literasi, numerasi, dan penanaman karakter yang baik adalah kemampuan yang sangat dibutuhkan di abad ini, ” tuturnya.

Sebagaimana diketahui bahwa literasi, numerasi dan karakter, ungkap Gabby merupakan persoalan yang urgen dan menjadi tanggung jawab bersama. Upaya penanaman kemampuan dan karakter ini dapat diwujudkan melalui permainan tradisional Angkola.

Permainan Tradisional Angkola yang didemonstrasikan dan dipraktikkan dalam pengabdian tersebut yakni, Marsimbak, Markuling-kuling Acca, Markalas-kalas, Marjambatan Tapanuli, dan Adong Ma Sada Carito.

“Permainan itu dapat merangsang anak-anak untuk membangun komunikasi satu sama lain, menceritakan apa yang ia alami, pikirkan dan rasakan, berhitung, dan lainnya yang merupakan kemampuan dasar literasi dan numerasi yang sangat dibutuhkan. Dan melalui permainan tradisional tersebut, karakter kerjasama, jujur, cinta budaya, bersahabat, komunikatif, peduli, disiplin, dan tertib ditanamkan dan dikuatkan,” paparnya.

Melalui Hipertala, lanjut Gabby, literasi, numerasi dan karakter anak mengalami perubahan yang positif sekaligus melestarikan permainan tradisional Angkola yang merupakan warisan kebudayaan bangsa.”Jangan sampai anak-anak sebagai generasi bangsa tidak mengenal budayanya sendiri atau melupakan identitas dirinya sendiri,” harapnya.

Gabby Maureen Pricilia yang juga pegiat literasi Kota Padangsidimpuan menjelaskan, kegiatan Hipertala itu dilakukan pada bulan Mei 2024 dengan 4 kali pertemuan. “Kegiatan dibagi ke dalam pre-test, pelaksanaan Hipertala untuk literasi, pelaksanaan Hipertala untuk numerasi, observasi karakter dan post-test yang diikuti sekira 15 sampai 20 orang anak kelas 1 sampai kelas 3 SD,” ungkapnya.

Pelaksanaannya sendiri dibagi ke dalam penguatan literasi dan numerasi. Untuk literasi, permainan tradisional Angkola seperti Markuling-kuling Acca, Adong Ma Sada Carito didemonstrasikan terlebih dahulu dan kemudian dimainkan bersama-sama. Untuk numerasi, permainan tradisional Angkola seperti Marsimbak, Markalas-kalas, Marjambatan Tapanuli didemonstrasikan terlebih dahulu karena hampir semua anak tidak mengenal dan memahami cara permainan tersebut.

Dosen IPTS Beri Penguatan Literasi, Numerasi Dan Karakter Anak Melalui Hipertala
Anak-anak Desa Desa Rimba Soping, Kota Padangsidimpuan memainkan permaian olahraga tradisional Marjambatan Tapanuli yang dipandu dosen dan Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, IPTS melalui kegiatan Hipertala. Waspada/ist

Pada setiap tahapan kegiatan atau sekali dalam seminggu dilakukan post-test untuk mengukur perkembangan literasi, numerasi dan karakter anak melalui Hipertala.”Dalam setiap pertemuan, tim Pengabdian selalu memberikan reward kepada anak-anak sebagai bentuk apresiasi kepada mereka. Dengan begitu mereka merasa dihargai dan semakin bersemangat untuk mengikuti kegiatan,” ujar Gabby.

Menurutnya, Hipertala merupakan kegiatan yang tulus lahir dari hati sebagai bentuk dedikasi untuk negeri melalui literasi, numerasi dan karakter anak sebagai generasi penerus bangsa. “Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan menjaga kekayaan bangsa ini” kata Gabby Maureen Pricilia,

Kepala Desa Rimba Soping, Mangarahon Siregar mengatakan Literasi, numerasi dan karakter anak mengalami perubahan yang signifikan dengan dilaksanakannya Hipertala karena sambil bermain, secara tidak sadar, pembelajaran dan penanaman karakter berlangsung daan anak-anak pun menikmatinya.

“Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini karena sangat bermanfaat apalagi dapat melestarikan budaya Angkola melalui permainan tradisional yang dihidupkan kembali pada generasi muda,” terang Mangarahon

Salah seorang warga Desa Rimba Soping, Zainab, S.Pd menuturkan, kegiatan Hipertala dapat menghidupkan memori masa kecil. “Ternyata dapat menjadi media penguatan literasi, numerasi dan karakter bagi anak, keren sekali,” katanya.(a39).

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE