MEDAN (Waspada.id): Dosen USU melaksanakan Pengabdian Masyarakat dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat pada 26-30 September di SMAN 2 Gunung Sitoli.
Adapun Tim ini terdiri Ketua Astrid Fauzia Dewinta S.St.Pi., M.Si, dengan anggota Vindy Rilani Manurung S.Pi., M.P dari Prodi Manajemen Sumberdaya Perairan, dan M. Azis Rizky Lubis S.S., M.A dari Prodi Sejarah, yang didampingi oleh mahasiswa yaitu Aura Muhshi Sam Siregar, Firman Saidu Kandias, dan Deka Bagas Setiawan.
Kegiatan pengabdian masyarakat sebagai upaya konservasi penyu yang menjadi solusi untuk menjaga kelestarian penyu laut.
Kegiatan di SMA Negeri 2 Gunung Sitoli dihadiri oleh Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Gunung Sitoli,Tahadodo Dachi, S.Pd, para guru, mitra pengabdian Yafaoowolo Gea dan 63 siswa-siswi SMA yang terdiri dari kelas 10, 11, dan 12.
Seluruh rangkaian kegiatan ini ditujukan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat secara luas khususnya siswa-siswi SMA selaku generasi muda tentang aturan yang melarang perburuan dan mengkonsumsi serta pemanfaatan lainnya terhadap penyu.
Hal ini merupakan salah satu bentuk usaha dalam pelestarian ekosistem alam sekaligus menjaga keseimbangan antara manusia dengan alam.
Anggota Pengabdian, Vindy Rilani Manurung menyatakan bahwa rangkaian edukasi konservasi penyu di SMAN 2 Gunung Sitoli disambut hangat dan antusias.
Saat kegiatan berlangsung para siswa antusias bertanya tentang bagaimana penanganan penyu yang ditemukan dipantai dan upaya konservasi penyu di daerah itu.
Usai kegiatan Tim Pengabdian menyerahkan 2 unit alat inkubator dan fiber artificial wave kepada Mitra Pengabdian. Upaya ini diharapkan memberikan solusi meningkatkan produksi penetasan telur penyu, meningkatkan mutu survival rate penyu mencapai 80-100%, selanjutnya menerapkan manajemen inovasi teknologi inkubator penyu yang telah berhasil dilakukan uji coba oleh anggota Tim Pengabdian dan saat ini tahap penyusunan publikasi.
Sedangkan tujuan pengabdian ini selaras dengan SDGs 14, yakni menjaga kelestarian sumber daya laut, menumbuhkan keseimbangan ekosistem, meningkatkan manfaat ekonomi bagi negara- negara kepulauan kecil yang sedang berkembang dan mendukung pemerintah dalam pelestarian penyu di Kepulauan Nias.
Tujuan selanjutnya adalah SDGs nomor 9 dan 17 kemitraan untuk membangun desa atau wilayah yang kurang berkembang yaitu penguatan kapasitas ilmu pengetahuan, infrastruktur dengan membuat inovasi melalui pemanfaatan teknologi untuk pembangunan berkelanjutan.
“Tujuan pengabdian ini juga selaras dengan Asta Cita, yakni memperkuat pembangunan sumberdaya manusia (SDM), sains, dan teknologi dan mendorong blue economy,” ujar Vindy Rilani Manurung.
M. Azis Rizky Lubis menambahkan bahwa harapan Tim Pengabdian USU terbentuknya kader-kader komunitas peduli ekosistem laut khususnya konservasi penyu di Kepulauan Nias.(id18)