BESITANG (Waspada.id): Di saat belum adanya bantuan dari pemerintah, DPD PDI-Perjuangan Sumut bersama RSU Bandung, Medan, hadir menyalurkan bantuan kemanusiaan buat warga korban banjir di Besitang, Senin (1/12).
Bantuan DPD PDI-Perjuangan yang disalurkan melalui perwakilan dari anggota DPRD Sumut, Meriahta Sitepu, kepada warga Lingk IX, Kel. Bukit Kubu, berbentuk bahan makanan pokok, berupa beras, minyak goreng, dan mie instan.
Sementara, pihak Rumah Sakit Umum (RSU) Bandung, diwakili oleh dr Fredy Aslan Sitepu, menyerahkan bantuan pakaian bekas layak pakai dan sebagian pakaian baru mengingat banyak korban banjir yang tidak memiliki pakaian.
Fredy Aslan Sitepu kepada waspada.id di sela penyaluran bantuan mengatakan, Ibu Meriahta Sitepu, sebenarnya ingin hadir untuk menemui warga, namun karena ada urusan yang harus diselesaikan, maka ia tidak dapat hadir untuk penyerahan bantuan secara langsung.
Siti Aisyah Hitagalung, salah seorang warga korban banjir tampak gembira bercampur haru menerima bantuan ini. Perempuan berdarah Tapanuli yang baru beberapa tahun mualaf ini bersyukur atas bantuan yang diberikan.
Bagaimana tidak, dari awal banjir pada pekan lalu, sampai kini, ia sama sekali belum ada menerima sentuhan bantuan dalam bentuk apa pun dari pemerintah, sementara sejengkal perut ini harus tetap terisi.
Hamdan, salah seorang nelayan tradisional juga mengingkapkan perasaan yang sama. Ia bersyukur dan sekaligus berterimakasih atas bantuan yang diberikan PDI-Perjuangan dan RSU Bandung di tengah situasi yang sangat sulit ini.
Bantuan ini, lanjutnya, bisa membuat kami sekeluarga paling tidak dapat bertahan hidup selama tiga hari ke depan. Bantuan ini sangat berarti bagi dia mengingat saat ini ia belum dapat beraktivitas melaut untuk mencari nafkah.
Belum meratanya distribusi bantuan pangan dari Pemkab Langkat pasca musibah banjir membuat masyarakat korban banjir semakin menderita. Lambannya penyaluran bantuan mengesankan manajemen penanggulangan bencana Pemkab Langkat kurang baik.
“Kalau tidak uang sendiri, kami masyarakat bisa-bisa mati kelaparan, karena sampai hari ini belum ada sedikit pun datang bantuan dari pemerintah yang kami terima,” ujar ibu dari dua orang anak yang berstatus single parent itu.(id24)












