PALAS (Waspada): Buruknya kondisi draniase di ruas Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Ki Hajar Dewantara Pasar Sibuhuan Kecamatan Barumun Kabupaten Padanglawas (Palas) terendam dan menjadi langganan banjir saat hujan turun.
Pantauan Waspada, di jalan protokol itu, Jumat (26/5) sekira pukul 17:30 Wib usai diguyur hujan ruas Jalinsum tersebut seolah telah berubah menjadi aliran anak sungai akibat tidak berfungsinya draniase sebelah kiri dan kanan badan jalan.
Sehingga pengendara yang melintas harus ekstra hati-hati dan menurunkan laju kendaraannya. Bahkan tidak sedikit rumah warga terendam air dan masuk ke rumah warga.
“Kita sangat kecewa atas kondisi ini yang berulang-ulang dari tahun ke tahun tanpa ada perhatian dari pemerintah daerah maupun provinsi,” ucap Ardi warga setempat.
Ia mengungkapkan, keberadaan draniase di Jl Ki Hajar Dewantara itu telah lama tidak berfungsi sama sekali. Sebab, draniase sudah ada yang tertimbun maupun tergenang. Sehingga menjadi sarang nyamuk dan mengeluarkan bau busuk ke pemukiman warga.
“Perawatan dan pemeliharaan mana pernah ada. Apa yang mau dirawat dan dipelihara, parit atau drainasenya saja sudah tidak jelas,” ucap Ardi kecewa.
Warga lainnya, Amri Hasibuan, menambahkan keluhan tentang kondisi Jalinsum itu telah berulang kali mereka sampaikan kepada pejabat di daerah itu agar bisa segera ditangani.
Katanya, sama-sama difahami bersama Jalinsum tersebut merupakan kewenangan Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Namun, kondisi itu telah hampir puluhan tahun terjadi mengganggu pengguna jalan maupun aktivitas warga setempat.
“Ini menunjukkan lemah dan minimnya komunikasi Pemkab Palas dan anggota DPRD Palas yang seolah telah tutup mata atas kondisi Jalinsum ini,” keluh Amri.
Ditambahkannya, ia bersama warga lainnya berharap kepada Pemda Palas dan Pemprovsu agar bisa duduk bersama mencari solusi konkret permasalahan jalan Ki Hajar Dewantara Sibuhuan yang menjadi langganan banjir usai hujan turun. (CMS)
Keterangan Gambar: Ruas Jalinsum Ki Hajar Dewantara Sibuhuan Kecamatan Barumun Kabupaten Padanglawas yang menjadi langganan banjir usai diguyur hujan, Jumat (26/5) (Waspada/Muhammad Satio)
