DOLOKSANGGUL (Waspada): Ditengah persaingan yang semakin kompetitif, Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Lintongnihuta, Kab. Humbang Hasundutan (Humbahas) semakin menunjukkan prestasinya dalam dunia pendidikan hingga bersaing di tingkat internasional.
Terbukti, angkatan XI Tahun 2025, dengan bangga SMAN 2 Lintongnihuta memberangkatkan dua orang siswa terbaiknya melanjutkan studi di Universitas bergengsi Top Dunia.
Kedua siswa terbaik tadi, Bintang Lamjaya Siregar. Bintang diterima di 11 kampus terkemuka di luar negeri dan menjatuhkan pilihan di Fakultas Mathematics, Probability and Statistic, University of California, Sandiego, USA.
Kemudian, David Rafael Panjaitan diterima di 14 kampus terkemuka luar negeri dan menjatuhkan pilihannya di Fakultas Science, University of British Columbia (UBC) salahsatu Universitas Top Dunia yang berlokasi di Kanada.
“Atas nama keluarga besar SMAN 2 Lintongnihuta, kita bangga dan bersyukur alumni sekolah kita mampu bersaing di Universitas Top Dunia,” kata Kepala Sekolah SMAN 2 Lintongnihuta, Sahala Sinaga kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (2/6/2025).
Katanya, kebarhasilan ini merupakan kerja keras, kedisiplinan, serta semangat juang yang tinggi dari para siswa, didukung oleh bimbingan para guru, serta doa seluruh keluarga besar SMA Negeri 2 Lintongnihuta.
Kepada dua siswa yang mambawa nama baik Indonesia ini, kata Sahala, pemerintah melalui Kementrian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisainstek) RI memberikan beasiswa penuh dari program Beasiswa Indonesia Maju (BIM) angakatan IV.
Dia memaparkan, proses masuk ke universitas terkemuka dunia sangat selektif dan butuh proses baik secara akademik dan non akademik. “Tahap awal, siswa kita yang berminat ke Universitas di luar negeri sebanyak 15 orang dan berhasil lulus sebanyak dua orang.
Selanjutnya, Bintang Lamjaya Siregar masuk melalui jalur Hybrid (belajar/bimbingan di sekolah dan di luar sekolah). Sementara, David Rafael Panjaitan lewat Afirmasi. Artinya, sebelum melangkah ke universitas pilihannya, David dibimbing dan dikarantina selama satu tahun di Jakarta, tukasnya.
Sahala berharap, prestasi dan kegigihan siswa terbaiknya tidak hanya kebanggaan bagi sekolah, tetapi juga motivasi bagi adik-adik kelas dan generasi muda Lintongnihuta, Humbahas untuk terus berani bermimpi, berjuang, dan mengabdi untuk negeri.
“Keberhasilan bukanlah suatu kebetulan. Namun hasil dari kerja keras, ketekunan, pembelajaran, pengorbanan, dan terpenting, cinta terhadap apa yang dilakukan,” pungkasnya. (cas/a08)