BINJAI (Waspada.id): Masyarakat korban banjir yang masih dalam duka dan menunggu bantuan, terkejut dengan kejar tayang proyek drainase senilai Rp200 juta oleh PU Cipta Karya Kota Binjai yang diperkirakan dilakukan dengan teknik “Simsalabim” (cepat semrawut) dalam waktu singkat.
Pantauan Jumat (5/12/2025) menunjukkan proyek berjalan di beberapa titik, salah satunya Jalan Sawo, Kelurahan Bandar Sinembah, Kecamatan Binjai Barat. Ironisnya, pelaksana adalah perusahaan non-lokal dan warga setempat sama sekali tidak mengetahui siapa pelaksananya maupun pekerjanya.
“Sangat kecewa. Masyarakat masih trauma banjir, seharusnya kita yang bekerja, bukan orang luar,” ujar seorang warga.

Ketika dikonfirmasi melalui WA Kamis (4/12), Plt Kadis PU Achmad Haryansyah Siregar (Boy) mengatakan, “Tidak tahu, silakan tanya kabid yang lain.”
Proyek rehabilitasi saluran air sungai TA 2025 (SPK 050-416.SPK.PA-APBD/DAU/BP/DPUTR) ditandatangani 27 November 2025 dengan tenggat 26 Desember 2025, didanai APBD/DAU. Sebelumnya, drainase yang dibangun 2023 masih layak dan hanya perlu perawatan (cuci parit), namun terkesan dipaksakan memanfaatkan momen banjir untuk mengalirkan air ke Sungai Bingei. Hingga berita disiarkan, pengerjaan belum berjalan – hanya terlihat beberapa kubik batu mangga dan pasir di lokasi.(id25)












