PADANGSIDIMPUAN (Waspada): Calon Gubernur Sumut (Cagubsu) Edy Rahmayadi, mengajak para ulama untuk mendakwahkan memilih pemimpin yang baik. Yakni, sosok pemimpin yang memiliki sifat siddiq (benar), amanah (dapat dipercaya), tabligh (menyampaikan) dan fathonah (cerdas).
Cagubsu nomor urut 2 Edy Rahmayadi, menyampaikan itu, dalam berbagai pertemuannya dengan masyarakat, tokoh-tokoh agama dan tokoh-tokoh adat.
Selama lima hari, sejak Kamis (31/10) sampai Senin (4/11), Edy Rahmayadi, melakukan rangkaian kegiatan di Sibolga, Tapanuli Tengah (Tapteng), Mandailing Natal (Madina), Padangsidimpuan dan Tapanuli Selatan (Tapsel).
Edy Rahmayadi mengatakan, diperlukan peran tokoh agama dan ulama, untuk memperbaiki kondisi negara sekarang ini. Hal itu disebabkan karena pemimpin yang dipilih tidak berdasarkan tuntunan yang diajarkan agama. “Di dalam Islam, tuntunannya sudah jelas, yakni (pemimpin) yang memiliki sifat siddiq, amanah, tabligh dan fathonah,” katanya.
Kata Edy Rahmayadi, karena pemimpin yang dipilih belum sesuai tuntunan agama, membuat kondisi Sumut belum juga maju. Padahal potensi yang dimiliki Sumut sangat besar, terutama potensi alamnya. “Tapi bayangkan, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, daging ayam, untuk masyarakat Tabagsel, masih kita beli dari Sumatera Barat,” katanya.
Karena itu, peran pemimpin menjadi sangat peting untuk mensejahterakan rakyatnya. Dan agama Islam, sudah menuntun umatnya tentang bagaimana cara memilih pemimpin yang baik. “Sekarang peran ulamalah yang diharapkan untuk mendakwahkannya kepada umat,” ujarnya.
Kata Edy Rahmayadi, para ulama perlu mendakwahkan tentang kepemimpinan menurut Islam diberbagai pertemuan. Baik di pengajian-pengajian, maupun pada kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di masjid-masjid. “Yang tidak boleh disampaikan di masjid adalah ajakan untuk memilih Edy Rahmayadi menjadi gubernur,” katanya.
Menurut Edy Rahmayadi, akan sangat tepatlah bila masalah kepemimpinan dan politik dibahas di masjid-masjid. Karena di masa Rasulullah Muhammad SAW, pembahasan politik juga dilakukan di masjid. “Jangan pula kepemimpinan dibahas di tempat-tempat penjual minuman (keras). Yang cocok sama mereka pastilah pemimpin yang suka mabuk,” tambahnya.
Ke depan, kata Edy Rahmayadi, provinsi Sumut ini harus dibangun agar menjadi lebih maju lagi dan masyarakatnya menjadi sejahtera. Untuk itu diperlukan pemimpin yang benar-benar mau bekerja untuk rakyatnya. “Mari kita bekerjasama. Peran seluruh masyarakat sangat diperlukan, bersama-sama pemerintah untuk membangun desa menata kota,” ujarnya. (m07)
Waspada/Ist
Cagubsu Edy Rahmayadi, disambut histeris seorang nenek saat berkunjung di Kota Padangsidimpuan.