PEMATANGSIANTAR (Waspada): Bakal calon Gubsu Edy Rahmayadi mengaku sepakat, Kota Pematangsiantar dijadikan sebagai Kota Pendidikan. Karena itu dia berjanji, bila kembali dipercaya memimpin Sumut, maka dia akan mengembalikan Pematangsiantar sebagai Kota Pendidikan.
Edy Rahmayadi, mengatakan itu di DL Cafe, Jalan Maluku Atas, Kota Pematangsiantar, Sabtu (7/9). Hari itu, Gubsu periode 2018-2023 itu menghadiri acara Nongki Bareng Edy Rahmayadi, dengan tema Merawat Keseimbangan Demokrasi dan Keadaban Politik.
Kegiatan tersebut dihadiri ratusan orang, terdiri dari tokoh agama, tokoh masyarakat, aktivis perempuan, akademisi, mahasiswa dan sejumah komoditas lainnya.
Edy Rahmayadi, menyampaikan pernyataan itu, merespon harapan yang disampaikan Dosen Universitas Simalungun (USI) Nael Saragih. Dia berharap Edy Rahmayadi, saat menjadi Gubsu nanti, mengembalikan Pematangsiantar menjadi Kota Pendidikan.
Menjawab ini, Edy Rahmayadi, mengaku sepakat. Alasannya, karena Kota Pematangsiantar sangat tepat untuk dijadikan Kota Pendidikan, terutama karena talenta yang dimiliki warganya, dan juga dukungan alamnya.
Edy Rahmayadi bercerita, dulu saat masih menjalani pendidikan di Akademi Militer (Akmil), rekannya yang meraih urutan I adalah dari Pematangsiantar.
Hal yang sama juga terjadi saat anak bungsunya mengikuti pendidikan di Akmil, putra Pematangsiantar juga berada di urutan I di tiga angkatan. Yakni Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Udara (AU). “Anak-anak Siantar juga lulus cumlaude di ITB, di Malaka, dan tempat-tempat lainnya. Itulah talenta yang diberikan Tuhan,” katanya.
Tapi saat ini, kata Edy Rahmayadi, sektor pendidikan di Pematangsiantar sangat memprihatinkan. Bukan saja karena kurangnya infrastruktur, tapi juga lama pendidikan warganya.
Kata Edy, rata-rata lama pendidikan di Pematangsiantar saat ini hanya 6,3 tahun. “Itulah kondisi kita. Padahal Siantar pernah menjadi Kota Pendidikan. Ini terjadi, karena kita terlalu picik memandang sektor pendidikan,” sebutnya.
Bukan hanya itu, kata Edy Rahmayadi, ke depan dia juga akan melihat potensi setiap kabupaten dan kota, untuk melakukan prioritas pembangunan.
Istilah Edy Rahmayadi, kabupaten dan kota jangan semuanya mau. Mestinya dipilih satu sebagai identitas. Apakah Kota Pendidikan, Kota Budaya, Kota Perdagangan dan lainnya. “Seperti di Palas, di sana ada peternakan terbesar di Sumatera. Fokus saja kita ke sana,” ujarnya.
Kembalikan Pematangsiantar Kota Pendidikan
Sebelumnya, Dosen Universitas Simalungun (USI) Nael Saragih, meminta kepada Edy Rahmayadi, mengembalikan julukan Pematangsiantar sebagai Kota Pelajar. Karena menurutnya, saat ini sektor pendidikan di sana sangat memprihatinkan.
Dikatakan Nael Saragih, sekarang ini kondisi infrastruktur pendidikan di Pematangsiantar sangat buruk. Sementara pendapatan masyarakatnya juga sangat rendah.
Sekitar 70 persen warga Pematangsiantar adalah orang tidak mampu. “Jadi pak, jangan hanya menyiapkan infrastrukturnya saja, tapi juga harus disiapkan sekolah-sekolah gratis,” katanya. (m07)