Scroll Untuk Membaca

Sumut

Edy Rahmayadi Ingatkan Masyarakat Tidak Salah Pilih Pemimpin

Edy Rahmayadi Ingatkan Masyarakat Tidak Salah Pilih Pemimpin
Kecil Besar
14px

TANJUNGBALAI (Waspada): Masyarakat Kota Tanjungbalai diingatkan untuk tidak salah memilih pemimpin dalam pelaksanaan Pilkada tahun 2024. Yakni, pemimpin yang mendengarkan masukan dari ulama, tokoh masyarakat, tokoh adat dan lainnya. Karena ada banyak hal mendesak yang harus dikerjakan untuk menata daerah itu.

Pernyataan itu disampaikan oleh Calon Gubernur Sumut (Cagubsu) Edy Rahmayadi, di Kota Tanjungbalai, Kamis (24/10). Cagubsu nomor urut 2 itu, hadir di sana dalam rangka pelaksanaan kampanye, yang diadakan di Jalan Letjen Suprapto, Kecamatan Teluknibung.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Edy Rahmayadi Ingatkan Masyarakat Tidak Salah Pilih Pemimpin

IKLAN

Di hadapan lebih kurang 1.000 masyarakat Kota Tanjungbalai, Edy Rahmayadi menyampaikan orasinya. Dia bilang, banyak permasalahan yang perlu penanganan mendesak, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarat. Namun, hal itu tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah, tapi harus bersama-sama dengan masyarakat.

Dalam paparannya, Edy Rahmayadi, menyampaikan bahwa Kota Tanjungbalai masih dihadapkan pada persoalan kemiskinan. Di daerah yang berpenduduk 183.636 jiwa tersebut, masih terdapat 22,45 persen penduduk miskinnya (data BPS 2023). Kemiskinan terjadi karena sangat terbatasnya lapangan pekerjaan untuk masyarakat.

Menurut Edy Rahmayadi, terbatasnya lapangan pekerjaan di Kota Tanjungbalai, tentunya berkaitan dengan tingkat pendidikan masyarakatnya yang masih rendah. Karena lama rata-rata pendidikan di tanjungbalai masih 9,8 tahun. Artinya, hanya lulusan SMP. “Ke depan, sekolah umum dan sekolah agama harus lebih kita tingkatkan. Karena juga dulunya merupakan ‘gudangnya’ ulama dan qori,” ujarnya.

Tidak Asing Lagi

Sementara itu, Edy Rahmayadi mengaku sudah mengaku sudah tidak asing lagi dengan Kota Batubara, termasuk persoalan yang dihadapi warganya. “Saya sudah 5 tahun menjadi Gubsu. Saya tidak perlu belajar lagi tentang Tanjungbalai,” katanya.

Menurut Edy Rahmayadi, hal yang segera harus dikerjakan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat adalah pengerukan Sungai Asahan. Ini sangat penting, karena mata pencaharian utama masyarakat Tanjungbalai adalah sektor kelautan (nelayan). “Karena, sendimentasi (pengendapan) Sungai Asahan sudah sangat tinggi, sehingga sungai menjadi dangkal. Nelayan terkendala bila akan ke laut,” sebutnya.

Dikatakan Edy Rahmayadi, saat menjadi Gubsu, dia sudah memprogramkan pengerukan Sungai Asahan. Malah dia juga sudah merencanakan menyewa kapal pengeruk lumpur dari Malaysia. Namun tertunda, karena kemudian terjadi pandemi Covid-19, yang menyedot banyak anggaran Pemprovsu. Karenanya ke depan harus kita realisasikan,” katanya.

Hal lain yang perlu direalisasikan untuk Kota Tanjungbalai adalah pembangunan Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Kata Edy Rahmayadi, TPI yang ada saat ini di Kabupaten Asahan, sementara umumnya nelayan ada di Tanjungbalai. “Ini juga harus kita lakukan,” katanya.

Intinya, menurut Edy Rahmayadi, untuk membangun Kota Tanjungbalai, diperlukan kepemimpinan yang tegas dan merangkul seluruh komponen masyarakatnya. Karena, keterlibatan masyarakat sangat penting. “Yang paling utama dituntut dari pemimpin adalah nyalinya. Seorang pemimpin tidak boleh takut digertak, tidak bisa disogok, dan tidak bolej korupsi. Pemimpin harus baik dan adil,” katanya. (m07)

Waspada/Ist
Cagubsu Edy Rahmayadi bersama istri Nawal Lubis, berbaur bersama masyarakat Tanjungbalai.

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE