RANTAUPRAPAT (Waspada): Calon Gubsu nomor urut 2 Edy Rahmayadi, berharap rakyat jangan takut menggunakan hak pilihnya pada Pilgubsu nanti. Karena menurutnya, demokrasi di Sumut harus berjalan dengan jujur, dan adil, tanpa tekanan serta intervensi dari siapapun. Sedangkan yang dilakukannya saat ini, tidak lebih hanya memperkenalkan diri, kalau dia merupakan salah satu calon Gubsu.
Pernyataan itu disampaikan Edy Rahmayadi, di Warkop Solah, Kota Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu, Kamis (3/10). Saat itu, Gubsu periode 2018 – 2023 itu, sedang ngopi sekaligus bersilaturahmi dengan masyarakat di sana.
Dalam obrolan bersama masyarakat, Edy Rahmayadi, menyampaikan tujuannya mengunjungi masyarakat. Yakni, untuk memperkenalkan diri, bahwa dia saat ini telah ditetapkan menjadi salah satu calon Gubsu di Pilgubsu 2024.
Kata Edy Rahmayadi, di dalam pelaksanaan Pemilu, ada tahapan masa kampanye. Dimana, kandidat calon Gubsu, dipersilahkan untuk mengunjungi masyarakat. “Jadi saat ini, kewajiban saya memproklamirkan, untuk mengenalkan bahwa ini lah saya. Saya Edy Rahmayadi, punya istri satu dan anak tiga,” katanya.
Setelah memperkenalkan diri, kata Edy Rahmayadi, maka untuk memilih sosok pemimpinnya, yang layak untuk menjadi Gubsu lima tahun kedepan adalah masyarakat. Karena itulah bagian demokrasi, tanpa ada intervensi.
“Kalau sekarang, datang orang menunjukkan wajahnya dan menyampaikan hasratnya, bahwa saya akan menjadi calon Gubernur Sumatera Utara. Sudah selesai tugas saya sebagai calon Gubernur ini. Siapa gubernurnya nanti, akan ditentukan oleh rakyat di tanggal 27 November 2024,” ucap Edy Rahmayadi.
Edy menjelaskan, bila sudah berada di Tempat Pemungutan Suara (TPS), maka sudah sudah menjadi hak rakyat, siapa akan dipilih menjadi Gubsu.
“Biarkan masyarakat memilih tanpa tekanan dan intervensi. Mau memilih Edy Rahmayadi, atau Bobby Nasution, yang menjadi Gubsu, di Pilgub Sumut 2024,” katanya.
Pemilihan Langsung
Disampaikan Edy Rahmayadi, sejak reformasi tahun 1998, Indonesia menerapkan sistem pemilihan langsung. Yakni, satu orang memiliki hak satu suara. Ini menggantikan sistem sebelumnya, yaitu demokrasi tidak langsung.
“Sekarang tergantung rakyat mau memilih siapa. Untuk Pilgubsu, pilihannya hanya dua, kalau tidak Edy (Rahmayadi), ya, Bobby (Nasution). Silakan dipilih,” ucapnya.
Selanjutnya, mantan Pangkostrad ini menyebutkan bahwa Provinsi Sumut ini, memiliki potensi besar untuk dapat mensejahterakan masyarakatnya. Tapi, persoalannya, potensi itu belum dikelola dengan baik untuk rakyat.
Edy mengaku tahu persis kalau pendapatan Labuhanbatu nomor dua terbesar dari 33 kabupaten dan kota di Sumut. Tapi, belum diimbangi dengan tingkat kesejahteraan masyarakatnya.
Karena itu, Edy Rahmayadi dengan Cawagubsu Hasan Basri Sagala, mengaku telah menyiapkan sejumlah program kerja. Yang pertama adalah di bidang kesehatan. Setelah itu, baru berbicara soal infrastruktur, yang memberikan kontribusi dalam kesejahteraan masyarakat, diiringi dengan kualitas pendidikan yang baik.
“Saya tidak mempengaruhi yang mana. Tapi kalau salah salah pilih, tidak jalan pembangunan ini lima tahun,” sebut mantan Pangdam I/BB itu kembali.
Terakhir, Edy Rahmayadi berjanji, bila terpilih kembali menjadi Gubsu periode 2025-2030 dia akan kembali ke Labuhanbatu. Tujuannya, tentu untuk melakukan penataan sesuai dengan visi dan misi, demi kesejahteraan rakyat. (m07)