Scroll Untuk Membaca

Sumut

Eksplorasi Selalu Gagal, Produksi Migas Pertamina EP Pangkalansusu Merosot

SALAH satu lokasi sumur minyak milik Pertamina EP Aset I Pangkalansusu Field. Waspada/Asrirrais
SALAH satu lokasi sumur minyak milik Pertamina EP Aset I Pangkalansusu Field. Waspada/Asrirrais
Kecil Besar
14px

PANGKALANSUSU (Waspada): Hasil produksi minyak dan gas (migas) Pertamina EP Zona I Pangkalansusu Field terus merosot. Produksi minyak perusahaan ‘plat merah” ini di bawah 350 barel oil per day (BOPD).

Ada pun upaya untuk mendongkrak capaian hasil produksi dengan melakukan sejumlah proyek eksplorasi yang dilakukan selama ini nyaris semua mengalami risiko kegagalan.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Eksplorasi Selalu Gagal, Produksi Migas Pertamina EP Pangkalansusu Merosot

IKLAN

Menurut catatan Waspada, proyek ekplorasi yang gagal total, yakni pengeboran di lokasi Tungkam I di Kel. Bukit Kubu, Kec. Besitang. Di lokasi ini sudah dua kali dilakukan pengeboran ulang, namun hasilnya tetap saja zong.

Pengeboran kembali dilakukan di lokasi Sei. Pucuk, Kel. Pekan Besitang, tapi upaya eksplorasi yang dilakukan perusahaan Migas nasional ini tidak berhasil menemukan potensi minyak.

Kemudian, pengeboran di Dusun Tungkam dan Dusun Tanjung Keramat, Desa Pangkalansiata, Kec. Pangkalansusu, juga mengalami nasib serupa. Proyek dengan nilai investasi ratusan miliar rupiah ini gagal menemukan minyak.

Kegagalan serupa juga terjadi pada proyek pengeboran di lokasi Benggala I, Benggala II dan Benggala III di Kec. Binjai, Kab. Langkat. Mega proyek dengan nilai investasi super jumbo ini hasilnya tidak sesuai ekspektasi.

Upaya pengeboran yang dilakukan Pertamina beberapa tahun lalu di areal HGU perusahaan perkebunan kelapa sawit di perbatasan antara Desa Kampunglama-Desa Sekoci, Kec. Besitang, lagi-lagi mengalami kegagalan total.

Rangkaian kegagalan beruntun dari sejumlah proyek ekplorasi yang digarap oleh Pertamina diperkirakan menelan kerugian yang super besar. Dinilai kerugian diperkirakan mencapai angka triliunan rupiah.

Humas Pertamina EP Zona I Pangkalansusu Field, Wahyu, dikonfirmasi Waspada.id, Selasa (30/7), mengatakan kegagalan ini adalah sebuah risiko. Ia menjelaskan, bisnis di bidang perminyakan modalnya besar dan risiko juga besar atau high risk.

Ditanya kenapa sejumlah pengeboran gagal, padahal sebelum eksplorasi dilakukan sudah ada perekaman data lewat seismik, Wahyu menjelaskan, bisa saja hasil seismik potensi minyak kelihatan ada, tapi ketika dibor tidak ada.

Disinggung berapa capaian hasil produksi minyak Pertamina EP Pangkalansusu, dia mengatakan saat ini rata-rata 300 barel per hari. Menurutnya, produksi fluktuasi, tapi kalau dirata-ratakan per hari mencapai 300 barel.

Humas menambahkan, untuk meningkatkan hasil produksi, Pertamina EP Pangkalansusu tahun 2024 ini melakukan pengeboran ditiga titik sumur, yakni di lokasi Securai A2 Lubuk Kertang dan Pulau Panjang.

Kemudian, rencana pengeboran tahun 2025 mendatang, belum ada yang pasti titiknya di mana. “Titiknya bisa di Besitang atau di daerah Deliserdang. Pertamina EP masih mengajukan program ke SKK Migas,” ujarnya.(a10)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE