PANGKALANSUSU (Waspada): Pungutan uang sebesar Rp42.000 kepada para siswa SMAN 1 Pangkalansusu untuk memperingati Hari Guru menuai pro dan kontra dari wali murid, sebab sebagian setuju dan sebagian lagi keberatan.
Masalah pungutan uang ini sempat memanas setelah seorang ibu dari murid mengunggah kegundahan perasannya di facebook terkait biaya pendidikan, ditambah adanya pungutan uang untuk Hari Guru yang dirasa membebani.
Meskipun sang ibu dalam unggahannya tidak ada menyerang atau menyebut nama guru dan nama sekolah secara spesifik, tapi ternyata ada oknum yang merasa terusik dan gerah dengan unggahan sang wali murid tersebut di facebook.
Ibu berinisial F ditemui Waspada di kediamannya, Rabu (15/11), mengatakan, setelah unggahannya di facebook, ia ada dihubungi seorang guru melalu telephone meminta postingan status di facebook untuk dihapus.
Meski merasa tidak ada menuding siapapun, tapi F rela menghapus postingannya. Namun, yang memicu masalah ini kembali menjadi memanas, ada respon yang dianggap terkesan menantang yang meminta agar ia datang ke sekolah dan kehadirannya ditunggu.
Kemudian, akumulasi kekesalan F memuncak ketika putranya dipanggil oleh oknum guru dan ditanyai tentang beberapa hal yang dinilai tidak etis. Pertanyaan yang tak relevan dan menjurus ke hal pribadi ini membuat wali murid itu bertambah kesal.
Merasa tak terima, ibu tersebut bersama sang suami, beberapa hari lalu mendatangi sekolah. Saat itu, komunikasi sempat diwarnai suasana yang penuh emosional sehingga pasutri itu memutuskan keluar dari ruangan.
Keluhan juga dirasakan Ina, yang juga seorang wali murid. Ia keberatan dengan nominal yang ditetapkan sebesar Rp42.000. Menurutnya, tidak semuanya wali murid mampu, apalagi sekarang ini bahan kebutuhan pokok semua mahal.
Ibu rumah tangga itu menyatakan, bukannya ia tidak menghargai guru, tapi kenapa buat acara peringatan Hari Guru bak pesta. “Ngapainlah peringatannya wah kali, kan bisa dibuat secara sederhana,” imbuhnya seraya menyebut jumlah siswa di SMA ini 700 orang lebih.
Menanggapi keluhan wali murid, Ketua Anak Muda Pangkalansusu (AMPAS), Raya Samosir, pun sontak angkat bicara. Ia mengatakan, di tengah sulitnya ekonomi, di mana semua harga bahan pokok naik, maka pungutan ini tentu sangat membebani.
“Hasil konfirmasi kami dengan beberapa orang tua murid telah menunjukan bahwa pungutan tersebut memberatkan mereka,” kata Samosir sembari menegaskan, AMPAS akan menyurati Kadis Pendidikan Provinsi Sumut.
Kasek SMA Negeri 1 Pangkalansusu, Agus Salim dikonfirmasi Waspada, Kamis (16/11), mengatakan, peringatan Hari Guru hanya dilaksanakan sebatas upacara dan sekaligus membuat kegiatan lomba olimpiade sains dan trophy pihak sekolah yang mengadakannya.
Menyinggung adanya pungutan sebesar Rp42.000, ia menegaskan tidak tau menahu dan sekolah tidak ada mengkoordinir pungutan. Pungutan tersebut, menurut Kasek, adalah inisiasi OSIS bersama perwakilan wali murid yang ingin membuat acara pada Hari Guru.
Terkait pemanggilan terhadap wali murid yang yang memposting masalah pungutan ini ke media sosial facebook, ia menyatakan hanya ingin meminta klarfirikasi. Kasek ingin jika ada yang kurang berkenan, datang langsung ke sekolah, jangan diumbar ke medsos. (a10)
Judu berita : Emak-emak Protes Pungutan Dana Hari Guru Di SMAN-1 Pangkalansusu
Penulis berita : ?
Penerbit : waspada
Mohon cantumkan nama jurnalis yang menulis berita