BESITANG (Waspada): Infrastruktur jalan kabupaten yang menghubungi Lingk VIII-Lingk IX, Kel. Bukit Kubu, Kec. Besitang, sudah belasan tahun rusak parah, namun tak pernah mendapat perhatian Pemkab Langkat.
Warga kecewa, karena infrastruktur yang buruk di daerah mereka luput dari perhatian Pemkab Langkat. Wajar warga kecewa, sebab sudah empat kali pergantian bupati, tapi kondisi jalan tetap saja dibiarkan kupak kapik.
“Jabatan bupati sudah beberapa kali berganti, tapi kerusakan infrastruktur di kampung kami ini tetap saja tidak diperhatikan. Kami merasa seperti tidak ada pemerataan pembangunan di Langkat,” ujar warga dengan nada kecewa.
Ruas jalan kabupaten yang menghubungi dua lingkungan ini setiap harinya dilintasi warga, termasuk ratusan pelajar. Jalan ini termasuk akses jalan utama yang menjadi urat nadi untuk mendukung perekonomian masyarakat.
Warga mengaku kesal karena sampai sejauh ini sama sekali tidak ada perhatian sedikit pun dari Pemkab Langkat. “Kami merasa seperti warga kelas dua di bumi Langkat yang katanya bertuah ini,” ujar warga dengan nada kesal.
Pantauan Waspada, Senin (11/11), kondisi ruas jalan Lingk IX tampak rusak parah. Permukaan aspal sudah banyak yang hancur, bahkan terdapat sejumlah lubang-lubang berukuran besar yang digenangi air hujan.
Kerusakan jalan juga terdapat di wilayah Lingk VIII Simpang Tiga, tepatnya di bawah play over (terowongan kereta api). Ruas jalan ini kerab digenangi air, terutama saat musim penghujan akibat tak adanya drainase pembuangan air.
Warga merasa dari dahulu sampai sekarang tak ada sama sekali kemajuan pembangunan di lingkungan mereka. Warga mendambakan adanya perubahan. Mereka berharap kepada Bupati Langkat mendatang memiliki visi yang jelas dalam pemerataan pembangunan. (a10)