P. BRANDAN (Waspada): Siswi SMP Negeri ditemukan tewas dengan kondisi membusuk di kompleks Sanggar Pramuka PT Pertamina RU II, tak jauh dari lapangan Lagan Hill Golf Club P. Brandan di Desa Puraka II, Kec. Sei. Lepan, Selasa (21/3) malam.
Temuan sesosok mayat remaja dengan kondisi tubuh yang cukup mengenaskan ini sontak menggegerkan masyarakat di seputar Kec. Sei. Lepan. Sejumlah warga malam itu juga berdatangan ke lokasi penemuan mayat.
Saat ditemukan, kepala bagian belakang korban mengalami luka parah diduga terkena hantaman benda keras, dan pakaian dalam sudah tidak pada tempatnya. Di TKP juga ditemukan sepatu sekolah dan lima bongkah pecahan batu.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, siswi SMP yang menjadi korban pembunuhan sadis ini berangkat dari rumah untuk pergi ke sekolah, Rabu (15/6) pagi. Sepulang dari sekolah, korban tidak langsung pulang ke rumah, melainkan turun di Jalan By Pass dan tidak diketahui siapa yang membawa korban.
Enam hari kemudian, korban secara tidak sengaja ditemukan oleh pengembala lembu, yakni Ruslan, 40, dan Jefri, 35. Pada saat ditemukan, kondisi tubuh korban dalam pisisi telentang dan telah mengeluarkan aroma busuk yang cukup menyengat.
Berita penemuan mayat ini dengan cepat menyebar luas. Orang tua korban dan pihak keluarga begitu mendapat kabar ini segera turun ke lokasi, namun kondisi mayat sudah sangat sulit untuk dikenali karena kondisinya membusuk dan bagian wajah telah hancur.
Setelah melihat ciri-ciri khusus pada pakaian dalam dan cincin karet yang dikenakan korban, pihak keluarga memastikan mayat ini adalah ASA, 14, anak yang hilang enam hari lalu. Menyaksikan kematian yang tidak wajar ini, orang tua korban spontan menangis histeris.
Aparat kepolisian setempat begitu mendapat kabar penemuan mayat langsung turun ke tempat kejadian perkara (TKP) melakukan penyelidikan. Mayat dievakuasi dari TKP dan dibawa ke RS Bhayangkara, Medan, Rabu (22/6) dinihari, untuk kepentingan visum et revertum.
Kapolsek P. Brandan AKP Bram Candra ketika coba ditemui di Mapolek sedang tidak berada di tempat. Kemudian, saat dihubungi Waspada.id melalui telepon selularnya untuk dimintai konfirmasinya terkait perkembangan hasil penyelidikan, ia tidak merespon panggilan.
Berdasarkan pengamatan di Mapolsek, ada dua orang pemuda masing-masing berinisial Al, 18 dan Ri,16, sedang dimintai keterangan. Namun, sampai sejauh ini belum diperoleh kejelasan apa keterkaitan kedua pemuda tersebut dengan peristiwa kematian korban.
Paman korban, saat ditemui di sela acara pemakaman berharap pihak kepolisian dapat mengungkap pelaku kriminal pembunuhan sadis terhadap keponakannya. “Kami berharap kasus ini secepatnya terungkap,” ujar paman korban yang juga praktisi hukum itu sambil menyeka air mata. (a10)