Ephorus Minta 300 Ribu Jemaat BNKP Nias Dilindungi Jamsostek

Ahli Waris Terima Santunan

  • Bagikan
Ephorus Minta 300 Ribu Jemaat BNKP Nias Dilindungi Jamsostek
Ephorus Gereja BNKP, Pdt. Otoriteit Dachi, STh, (2 kiri) bersama Kepala BPjamsostek Padangsidimpuan Dr.Sanco Simanullang (kiri) serahkan santunan Rp42 juta kepada ahli waris peserta BPJamsostek yang meninggal dunia di Gunung Sitoli. Waspada/Ist

P. SIDIMPUAN (Waspada) : Ephorus (Pimpinan) Gereja Banua Niha Keriso Protestan (BNKP), Pdt. Otoriteit Dachi, STh, MSi meminta seluruh jemaat BNKP di wilayah Nias yang mencapai sekira 300.000 orang jemaat dilindungi Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek).

“Ephorus telah mengajak seluruh jemaat Gereja BNKP di wilayah Nias agar menjadi peserta Jamsostek demi masa depan keluarganya, masing-masing,” kata Kepala BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) Kantor Cabang Padang Sidimpuan Dr Sanco Simanullang ST, MT, IPM ASEAN Eng, Selasa (20/6).

Ajakan terhadap jemaat Gereja BNKP agar dilindungi Jamsostek, ucap Sanco diungkapkan Ephorus Gereja BNKP pada saat penyerahan santunan jaminan kematian kepada dua orang ahli waris jemaat Gereja BNKP yang meninggal dunia beberapa waktu lalu.

Ahli yang menerima santunan kematian dari BPJamsostek masing-masing Rp42 juta yakni Ferina Zega sebagai ahli waris dari Fatimbowo Lase dan Eniria Zega sebagai ahli waris dari Arowolo o Zendrato. Fatimbowo Lase dan Arowolo o Zendrato semasa hidupnya bekerja sebagai petani.

Ephorus yang saat itu didampingi Sekretaris Umum Geraja BNKP, Pdt. Ya’aman Zega, STh, MMin, Bendahara Umum Pdt. Fonaso Mendrofa, STh dan ratusan Pendeta Gereja BNKP sepakat menjadikan Program BPJamsostek sebagai program unggulan untuk disosialisasikan ke aras jemaat.

Menurutnya Ephorus, lanjut Dr.Sanco, jemaat Gereja BNKP yang sudah berusia 17 tahun keatas mencapai sekira 300 ribu orang dan idealnya mendapat perlindungan sosial sebagaimana amanat Undang undang nomor 24 tahun 2011 tentang BPJS.

“Kita telah saksikan, bagaimana tadi telah diserahkan Jaminan Kematian sebesar Rp42 juta, bagi 2 jemaat BNKP, tentu ini sangat membantu keluarga yang ditinggal,” Ujar Sanco Simanullang menirukan ucapan Pimpinan Gereja terbesar di Kepulauan Nias tersebut.

Mengutip makna perkataan Rasul Paulus tentang hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan berdasarkan Filipi 1:12-26, Ephorus menilai punya relevansi yang sangat aktual dengan program pemerintah terkait Jaminan Kematian (JKm).

“Kematian merupakan keniscayaan, namun keluarga yang ditinggal mendapat perlindungan negara.Itulah sebabnya jemaat penting untuk mendapat perlindungan Jamsostek,” tuturnya.

Iuran Rp16.800 Dapat Rp42 Juta

Dr.Sanco Simanullang menegaskan bahwa meskipun pendaftaran sebagai peserta BPJamsostek belum begitu lama, namun sebagaimana Peraturan Pemerintah terkait Jamsostek , keluarga mendapat santunan kematian Rp42 Juta dan iurannya tergolong kecil, yakni hanya Rp16.800 perbulan untuk Program Kecelakaan Kerja dan Kematian.

Atas dukungan yang diberikan Ephorus tersebut, Kepala BPJamsostek Padangsidimpuan mengucapkan terimakasih telah berperan aktif memberikan motivasi dan pencerahan pada jemaat Gereja BNKP agar menjadi peserta BPJamsostek.

Dengan berbahasa Nias, Sanco juga mengajak seluruh jemaat Gereja BNKP untuk ikut program. jamsostek. “Na ha sara li, ha sambua zöndra Ta’olikhe gawöni, ta’olae guli nasi (Kalau ada persatuan, pekerjaan yang berat sekalipun bisa ditangani). Mari gotong royong menanggung beban sesama melalui Program Jamsostek,” ujar Sanco.

Kemudian menjelaskan bahwa hidup adalah kesempatan dan harus berbuat baik.”Alölö nafo na no munganga, ahori gö na no mu’a, awai zi lö mondröi zi lö taya ha taromali si sambua (Berbuat baik kepada seluruh ciptaan merupakan mahkota yang agung dalam hidup” Hidup ini adalah kesempatan untuk jadi berkat, sawagele, ya’ahowu,” pungkas Sanco.

Kepala BPJS Kesehatan Gunung Sitoli Nancy Agitha, Kepala Kantor BPJamsostek Gunung Sitoli Sugiyanto dan Kepala BPJamsostek Sibolga Boy Tobing yang hadir dalam sosialisasi yang diwarnai penyerahan santunan BPJamsostek kepada dua ahli waris juga mengungkapkan pentingnya jaminan kesehatan dan jaminan sosial ketenagakerjaan.

Nancy Agitha menghimbau agar seluruh warga BNKP dapat memanfaatkan program jaminan kesehatan yang tengah dicanangkan untuk mencapai Universal Health Coverage (UHC).(a39)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *