P.SIDIMPUAN (Waspada) : Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UM Tapsel) edukasi Kader Nasyistul Aisyiah Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kota Padangsidimpuan untuk menjaga kesehatan mental.
Edukasi kesehatan mental berbasis manajemen stres yang diberikan tim dosen FKIP UM Tapsel lintas prodi kepada kader Nasyistul Aisyiah tersebut merupakan program pengabdian kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan kesehatan mental masyarakat.
Dosen Prodi Bimbingan Konseling UM Tapsel Erlina Harahap, S.Psi, M.Pd, sebagai Ketua Tim Pangabdian Kepada Masyarakat, Senin (20/5) mengatakan, edukasi kesehatan mental berbasis manajemen stres yang digelar selama dua hari (1-2 Maret 2024) mendapat sambutan positif dari kader Nasyistul Aisyiah.
Dosen lintas Prodi di FKIP UM Tapsel yang melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat itu sebanyak 4 orang terdiri Erlina Harahap, S.Psi, M.Pd, Normita Ika Saputri, M.Psi. Eli Marlina, SS, M.Pd, Zalilah Azizah Lubis, M.Pd serta 5 orang mahasiswa.
Erlina Harahap menjelaskan bahwa edukasi kesehatan mental berbasis manajemen stres melalui pelatihan dan pendampingan yang diberikan tim pengabdian kepada kader Nasyistul Aisyiah Padangsidimpuan Selatan dapat terlaksana atas dana hibah riset dari Lembaga Pengembangan Al-Islam Kemuhammadiyahan.
Pelatihan yang gelar selama dua hari dan diikuti 30 orang peserta diawali dengan pembukaan oleh moderator Rahma Yani Siregar dan pembacaan ayat suci Al-quran. Kemudian dibuka Ketua Majelis Kader Aisyiah Cabang Selatan, Eli Marlina Harahap, SS, M.Pd selaku Dekan FKIP UM Tapsel.
Pimpinan Daerah Nasyistul Aisyiah Kota Padangsidimpuan, Nikmah Sari Hasibuan, M.Pd dan Kepala LPAIK UM Tapsel, Mulyadi Hermanto Nasution MA diwakili Harun Arrasyid, MA dalam sambutannya, ucap Erlina, mengapresiasi dosen FKIP UM Tapsel yang menjalankan program pengandian kepada masyarakat.
Pelatihan manajemen stres untuk kader Nasyistul Aisyiah, lanjut Erlina, merupakan salah satu cara untuk menangani stres yang dialami sehari-hari sengan tujuan kesehatan mental kader tetap terjaga bila memiliki kemampuan dalam mengelola stres yang dialami.
Salah satu cara mengelola stres yang dipraktekkan dalam pelatihan tersebut yakni teknik relaksasi napas dalam dan teknik relaksasi otot, teknik guided imagery dengan peneguhan kata-kata positif. “Penerapan dari keempat teknik relaksasi tersebut dapat meningkatkan rileksasi tubuh dan pikiran sehingga kesehatan mental tetap terjaga, terutama bagi kaum perempuan,” jelas Erlina.
Di samping memberikan edukasi melalui teknik relaksasi terhadap peserta yang rata-rata berusia 20 sampai 30 tahun, Tim Pengabdian Dosen FKIP UM Tapsel, juga memberikan konsultasi dan dukungan pada kader selama satu bulan sebagai pendampingan bagi yang memiliki masalah pribadi.
“Dari hasil pengabdian masyarakat ini dapat disimpulkan bahwa kader yang mengikuti pelatihan tidak mengalami stres, walaupun 0,1% peserta ada yang mengalami stres ringan tapi masih dalam taraf normal bermasalah,” ungkapnya.
Sedangkan tujuan utama dari kegiatan tersebut adalah, anggota dan kader Nasyistul Aisyiah yang jadi peserta diharapkan menjadi terampil, kreatif dalam menyelesaikan masalahnya sehingga mental tetap sehat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Atas terlaksananya kegiatan itu, tim pengabdian kepada masyarakat yang terdiri dari 4 dosen dan 5 mahasiswa mengucapkan terima kasih kepada Rektor UM Tapsel Muhammad Darwis MPd dan Kepada Lembaga Pengembangan Al-Islam Kemuhammadiyahan (LP-AIK) UM Tapsel, Mulyadi Hermanto Nasution MA karena telah memberikan dulungan dan pendanaan melalui hibah penelitian dan pengabdian.
“Begitu juga terhadap mitra dan kader Nasyiatul Aisyiah cabang Padangsidimpuan Selatan yang telah berpartisipasi aktif sehingga kegiatan pengabdian terlaksana sesuai harapan.Peserta kegiatan sangat antusias dan berpartisipasi aktif dari awal hingga akhir kegiatan,” ungkapnya.
Erlina menegaskan bahwa pengabdi juga berharap kegiatan itu dapat dilakukan secara rutin dengan subjek yang lebih luas sehingga pengetahuan kader Nasyistul Aisyiah mengenai kesehatan mental dapat meningkat, mengingat kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik.Namun masih banyak masyarakat yang kurang memiliki pengetahuan mengenai pentingnya kesehatan mental. (a39).