Scroll Untuk Membaca

Sumut

Galian C Di Linggabayu “Hancurkan”Sungai Batangnatal, Pakai 2 Ekskavator

Sungai Batangnatal keruh, butek, tak layak untuk MCK. Waspada/Irham H. Nasution
Sungai Batangnatal keruh, butek, tak layak untuk MCK. Waspada/Irham H. Nasution
Kecil Besar
14px

MADINA (Waspada): Aktivitas penambangan Galian C di Kec. Linggabayu, Kab. Mandailingnatal, mengakibatkan Sungai Batangnatal hancur.

Kondisi Sungai Batangnatal pernah ditelusuri waspada.id di lokasi. Terlihat, Minggu (8/10), sungai sangat vital ini menunjukkan hal sangat memprihatinkan.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Galian C Di Linggabayu "Hancurkan"Sungai Batangnatal, Pakai 2 Ekskavator

IKLAN

Sungai yang biasa jernih, belakangan berubah keruh, butek, sangat-sangat tidak layak dimanfaatkan untuk MCK (mandi, cuci, kakus).

Sejumlah warga mengeluhkan kondisi Sungai Batangnatal, karena kesulitan mendapat air bersih. Ada warga dapat air bersih justru harus dari pegunungan. Saat kemarau, masyarakat makin kesusahan.

Totok, warga Linggabayu mengatakan, galian C ini sudah lama beroperasi dengan dua alat berat jenis ekskavator.

“Ada dua galian C tanpa izin beroperasi di sungai wilayah Desa Lancat dan Kelurahan Tapus Kec. Linggabayu,” katanya, Minggu (8/10).

Galian C Di Linggabayu "Hancurkan"Sungai Batangnatal, Pakai 2 Ekskavator
Aktivitas pertambabgan di Sungai Batangnatal menggunakan mesin dompeng, beberapa waktu lalu. Waspada/Irham H. Nasution

Totok menyampaikan, pasir dan batu yang diambil dari sungai tersebut dijual ke beberapa perusahaan di wilayah Pantai Barat. Pria diduga kuat mengendalikan galian C disinyalir ilegal.

“Setiap hari alat berat mereka bekerja menguras sirtu (pasir dan batu) di Sungai Batangnatal di wilayah Linggabayu. Pria berinisial T merupakan pemiliknya. Kami mohon penegak hukum menindak pengrusakan sungai itu,” jelasnya.

Totok yang merupakan putra asli Linggabayu menyatakan keberatan dan mengecam keras aktivitas pertambangan sirtu. Sungai akan rusak parah dan keselamatan masyarakat terancam apabila terus-menerus dikuras menggunakan alat berat.

“Karena itu kami memohon penegak hukum menghentikan semua kegiatan pertambangan di Sungai Batangnatal. Karena telah nyata-nyata merusak ekosistem juga kehidupan masyarakat aliran Sungai Batangnatal,” jelas Totok.

Sayangnya, Camat Linggabayu Saifuddin, tak bisa dikonfirmasi. Ditanyakan kondisi Sungai Batangnatal dan aktivitas pertambangan Galian C di seputaran Linggabayu, camat tidak menjawab. (irh)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE