TELUKDALAM, Nisel (Waspada.id): Gas Elpiji 3 kilogram di Kota Telukdalam dan sekitarnya di Kabupaten Nias Selatan langka. Warga beberapa minggu terakhir kesulitan mendapatkan gas bersubsidi tersebut dan jikalaupun ada harga mencapai mencapai Rp50 ribu pertabung.
Kelangkaan gas elpiji 3 Kg di ibukota Kabupaten Nias Selatan, Kota Telukdalam dan sekitarnya membuat masyarakat menjerit. Mulai pengecer sampai ke pangkalan tidak memiliki stok. Kalaupun ada tapi harganya selangit, yang biasanya hanya dijual Rp22 ribu saat ini sudah mencapai Rp50 ribu pertabung.
Seperti halnya di Kecamatan Toma, salah seorang ibu rumah tangga, Rosa Linda kepada Waspada.id Jumat (5/12) menuturkan dalam beberapa hari terakhir ini, gas elpiji 3 kg susah didapatkan di sejumlah pangkalan maupun pengecer.
“Saat ini kita sulit mendapatkan gas Elpiji 3 kilogram, beberapa pangkalan dan pengecer sekitar Kecamatan Toma biasanya hanya menjual Rp22 ribu, naik harganya mencapai tiga kali lipat dari harga biasanya. Tentunya ini sangat memberatkan masyarakat, apalagi saat ini bukan hanya gas elpiji yang naik, begitu juga dengan harga kebutuhan pokok juga ikut naik secara signifikan. Dampak ini membuat ekonomi masyarakat semakin terpuruk,” ujar Rosa.
Atas kelangkaan dan naiknya gas elpiji 3 kilogram ini, kiranya pemerintah dapat memberikan solusi, terlebih beberapa minggu kedepan umat Kristiani akan merayakan hari besar Natal dan Tahun Baru, harap Rosa.
Begitu juga yang terjadi di sekitar Kecanatan Luahagundre Maenamolo, harga gas elpiji 3 kilogram di jual dengan harga Rp50 ribu pertabung.
“Disini bang di Maniamolo sudah dijual Rp50 ribu, dan kami terpaksa membeli karena tak ada pilihan lain. HET hanya jadi slogan tanpa pengawasan yang nyata. Kalau begini, rakyat kecil hanya jadi korban permainan distribusi,” ungkap Tulus Simanjuntak salah seorang warga Kecamatan Maenamolo.
Sementara salah seorang pemilik pangkalan yang namanya tidak mau dipublikasi kepada Waspada.id Jumat (5/12) menyampaikan, kalau mendapatkan gas elpiji aturannya bergilir dari agen. Terkait harga jual kepada masyarakat masih harga HET sebesar Rp20 ribu dan ada juga pangkalan yang nakal menjual Rp22 ribu pertabung.
Terkait kelangkaan gas elpiji 3 Kg ini Kadis Perindag Kabupaten Nias Selatan, F.Martin Ley, SE.,MM yang dikonfirmasi melalui telepon seluler maupun chat Whats App tidak menjawab maupun membalas.
Demikian halnya agen elpiji 3 Kg PT Samudra Hindia Gemilang, Muhammad Yusuf ketika dikonfirmasi penyebab kelangkaan dan naiknya harga gas tersebut di Nias Selatan melalui panggilan dan juga chat WhatsApp tidak ada jawaban. (id60)












