Scroll Untuk Membaca

Sumut

GDSM Kembali Bergema Di Percut Seituan

GDSM Kembali Bergema Di Percut Seituan
ANGGOTA DPRD Deliserdang H.Rakhmadsyah, SH, menyampaikan sambutan terkait rencana pelebaran Jl.Selamat Ketaren pada pertemuan di Balai Desa Medan Estate Kecamatan Percut Seituan, Rabu (18/1).- (Waspada/Khairul K Siregar/B)
Kecil Besar
14px

PERCUT SEITUAN (Waspada) Gerakan Deli Serdang Membangun kembali bergema di Kecamatan Percut Seituan Hal itu ditandai dengan rencana pelebaran Jl.Selamat Ketaren melalui pola GDSM.

Hal tersebut terungkap dalam pertemuan yang berlangsung di Balai Desa Medan Estate Kecamatan Percut Seituan, Rabu (18/1).

Pertemuan tersebut dihadiri anggota DPRD Deliserdang masing-masing H.Rakhmadsyah, SH, dan OK Arwindo, Camat Percut Seituan A.Fitryan Syukri, Kades Medan Estate Asdat Lubis dan puluhan masyarakat.

H.Rakhmadsyah, SH, menjelaskan ia masih mengingat sekali hampir seluruh rumah sekolah yang ada di Kabupaten Deliserdang ini tidak layak untuk digunakan proses belajar.

Begitu GDSM digerakkan dengan konsep Cerdas kemudian membuat seluruh sekolah yang ada di Kabupaten Deliserdang bisa beralih fungsi menjadi layak digunakan untuk proses belajar.

Berbicara infrastruktur, menurutnya luar bisa terjadi perpanjangan jalan yang cukup signifikan di Deliserdang ini adalah dukungan program pola GDSM dengan konsep 3 pilar yakni peran serta masyarakat, pengusaha dan pemerintah.

Akibat keterbatasan anggaran APBD Deliserdang terlebih belakangan ini karena Covid-19 membuat Pemkab Deliserdang hampir tak berdaya untuk melaksanakan yang namanya pembangunan apalagi infrastruktur.

Alhamdulillah setelah keluar dari Covid-19 Deliserdang mendapatkan penilaian yang cukup tinggi di mata Internasional apalagi akibat dari tuntutan masyarakat sampai mengirim surat ke Bupati yang isinya menggambarkan bagaimana kondisi Jl.Selamat Ketaren. Ada yang dari mahasiswa Universitas ini sepertinya pemerintah harus mengambil sikap.

Satu-satunya yang cepat menanggapi permohonan masyarakat ini adalah GDSM yang dimotori oleh 3 pilar. “Ingat bahwa almarhum Drs.H.Amri Tambunan memproklamirkan cerita GDSM ini sampai ke dunia internasional”tegasnya.

Kondisi Jl.Selamat Ketaren tidak menyamankan karena selalu menggangu ketertiban lalulintas. Jika berbicara dengan pengusaha ia yakin Pemerintah Kecamatan dan Desa sudah berkomunikasi dengan pengusaha tersebut, tetapi harus faham bahwa GDSM ini bukan hanya melibatkan pengusaha. Kalau hanya pengusaha saja yang ikut berperan membangun jalan itu bukan GDSM lagi namanya. Namun harus diingat bahwa ada peran pengusaha, masyarakat dan pemerintah.

Kalau peran serta pengusaha diyakinkan kepada Pemerintahan Desa dan Kecamatan untuk mengkomunikasikan dengan pengusaha.

“APBD Deliserdang Rp. 4, 3 Triliun, PAD Rp. 1, 4 Triliun. Kalau APBD semata-mata yang diharapkan untuk membangun Percut Seituan, bisa tidur kita semua. Apalagi sekarang Percut Seituan menjadi perhatian serius. Dari 33 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Sumatera Utara, 24 diantaranya berada dibawah Percut Seituan. Jumlah penduduknya jauh lebih besar daripada Kota Binjai, Tebing Tinggi, Tanjung Balai, Palas, Paluta, Dairi, Tapsel, Sidempuan, Madina. “jelas anggota DPRD Deliserdang dari PKB ini.

Anggota DPRD Deliserdang lainnya OK Arwindo dalam kesempatan itu menjelaskan untuk mendapatkan ganti rugi memiliki dasar hukum yang kuat melalui Peraturan Pemerintah Tahun 2020, akan tetapi untuk kepentingan masyarakat ada landasan hukum yang lebih kuat yakni UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Agraria yang mengatur bahwa seluruh tanah di Republik ini bisa dikuasai untuk kepentingan masyarakat.

Sebelumnya, Camat Percut Seituan A.Fitryan Syukri dalam kesempatan itu menjelaskan pertemuan ini dilakukan untuk membicarakan terkait rencana pelebaran Jl.Selamat Ketaren sepanjang 150 meter.

Proses pelebaran Jl.Selamat Ketaren sangat intens dilakukan Pemerintah Desa selaku perpanjangan tangan Pemerintah Daerah. Upaya sosialisasi, komunikasi dan koordinasi sudah dilakukan dan berdasarkan pelaksanaan yang dilaksanakan secara terpadu bersama Pemkab Deliserdang ada progres yang tentunya membutuhkan dukungan semua pihak.

Rencana pelebaran Jl.Selamat Ketaren bukan rencana yang tiba-tiba ingin dilaksanakan, namun untuk mengakomodir aspirasi baik dari masyarakat pengguna jalan, akademisi, mahasiswa yang mungkin langsung melewati Jl.Selamat Ketaren termasuk dengan upaya bersama didalam perkembangan wilayah Kecamatan Percut Seituan yang memerlukan penataan langsung dan upaya ini membutuhkan proses.

“Pelebaran Jl.Selamat Ketaren menggunakan pola GDSM. Pertemuan ini adalah untuk memastikan bahwa GDSM ini berjalan melibatkan masyarakat, pemerintah dan pelaku usaha. Dan melalui pertemuan ini juga bahwa pelebaran Jl.Selamat Ketaren disamping intervensi Pemkab Deliserdang untuk membangun dan melebarkannya ada kontribusi dari masyarakat apakah si pemilik lahan untuk bersedia melepaskannya atau bersedia menerima pago-pago yang mungkin kalau diturutkan dengan kemauannya tidak terpenuhi secara maksimal tetapi itulah gerakan kita bersama”pungkasnya.

Syukri menambahkan, Pemkab Deliserdang telah menyurati Pemerintah Kecamatan bahwa terkait pelebaran Jl.Selamat Ketaren menjadi prioritas. Namun di tengah keterbatasan APBD, Pemkab tidak ada mengalokasikan dana terkait ganti rugi tanah karena ganti rugi tanah ini memerlukan Tim khusus. Namun demikian, masyarakat memiliki kelebihan yakni semangat gerakan bersama Gerakan Deli Serdang Membangun sebuah program yang telah mendapat apresiasi dari Pemerintah Pusat.

Dalam rangka mendukung proses pelebaran Jl.Selamat Ketaren, masyarakat yang hadir dalam pertemuan itu berhasil mengumpulkan dana Rp11.250.000.- (a14/a01/B)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE