Scroll Untuk Membaca

Sumut

Gubsu Diminta Evaluasi Kinerja UPT Kualuh Barumun Rantau Perapat

Anggota DPRD Sumut dari Komisi C, Zeira Salim Ritonga,SE (Waspada.id/ist)
Anggota DPRD Sumut dari Komisi C, Zeira Salim Ritonga,SE (Waspada.id/ist)
Kecil Besar
14px

AEKKANOPAN (Waspada): Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, diminta evaluasi kinerja Kepala UPT. Pengelolaan Irigasi Kualuh Barumun Rantau Perapat pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Cipta Karya dan Tata ruang, Wijaya Hasrimi, ST, MT, yang terkesan melakukan pembiaran terhadap jebolnya benteng sungai Kualuh yang telah mencapai satu tahun.

Hal tersebut disampaikan oleh anggota DPRD Sumut, Zeira Salim Ritonga, SE, Rabu (2/11) menyikapi tidak adanya upaya yang dilakukan oleh kepala UPT Pengelolaan Irigasi Kualuh Barumun, Wijaya Hasrimi, ST.MT, terhadap jebolnya benteng Sungai Kualuh di Dusun Kilang Samin Desa Sialang Taji Kabupaten Labuhanbatu Utara.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Gubsu Diminta Evaluasi Kinerja UPT Kualuh Barumun Rantau Perapat

IKLAN

Zeira Salim mengatakan, kepala ULP. Kualuh Barumun jangan hanya berpangku tangan, segera lakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk dapat segera merealisasikan pembangunannya.

Apa lagi kejadian pecahnya benteng tersebut sudah hampir 1 tahun, “Bayangkan sudah segitu lama rakyat dibiarkan menderita akibat pecahnya benteng sungai Kualuh, ini sangat tidak bijak,” ujar bendahara DPW. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sumut tersebut.

Tak hanya itu, Sekretaris Fraksi Nusantara PKB di DPRD Sumut ini juga mengesalkan lambannya tindakan untuk perbaikan benteng, sehingga menimbulkan kesan adanya pembiaran oleh Dinas PSDA dalam hal ini UPT.Pengelolaan Irigasi Kualuh Barumun Rantau Perapat.

“Saya akan berkoordinasi dengan kepala Dinas PSDA Provinsi Sumut atas lambat nya reaksi anak buahnya dibawah, bila perlu, saya akan sampaikan kepada Gubsu agar kepala UPT. Kualuh Barumun Rantau Perapat segera diberi peringatan keras atau dilakukan evaluasi,” tegas Zeira.

Anggota DPRD Sumut yang duduk di Komisi C membidangi anggaran ini juga menjelaskan, jika tiap tahunnya Provinsi Sumut telah menyediakan pos anggaran sebesar Rp80 miliar dana cadangan akibat bencana.

Untuk itu, pemerintah Sumut harus cepat tanggap melakukan perbaikan pada daerah yang terdampak akibat bencana, terlebih daerah tersebut ada pada wilayah Provinsi Sumut, jelasnya.

Terlebih jebolnya benteng atau tanggul sungai Kualuh di Dusun Kilang Samin Kabupaten Labura ini sudah mencapai satu tahun.

“Tidak ada alasan tidak segera dilakukan perbaikan pada benteng Sungai Kualuh tersebut, sebab dalam APBD sumut telah dianggarkan Dana cadangan perbaikan dan penanggulangan Bencana Alam karena dananya telah tersedia. Hal ini akan saya laporkan kepada Gubernur pada forum Paripurna APBD yang akan datang,” pungkas Zeira.

Sebelumnya diberitakan, jika saat ini kondisi benteng Sungai Kualuh yang berada di Dusun Kilang Samin Desa Sialang Taji Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labura yang jebol sudah mencapai 70 meter, akibat tidak adanya upaya perbaikan yang dilakukan oleh pihak UPT Pengelolaan Irigasi Kualuh Barumun Rantau Perapat.

Efek terparah dari pecahnya benteng Sungai Kualuh ini adalah terendamnya ratusan rumah warga di Dusun Peranginan, Toktohan, Kilang samin dan Dusun Kampung ayu serta banjirnya ruas jalan utama Sialang Taji- Tanjung Leidong di Parit alam hingga kini. (Cim)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE