Scroll Untuk Membaca

Sumut

Gubsu Hadiri Dialog Kebangsaan Refleksi Haul Ke-13 Tuan Guru Batak

Kecil Besar
14px

SIMALUNGUN (Waspada): Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi menghadiri silaturahim tokoh dan dialog kebangsaan refleksi Haul Ke-13 Tuan Guru Batak Syekh Abdurrahman Rajaguguk, digelar di Serambi Babussalam Simalungun Al-Arif Billah Syekh Abdurrahman Rajaguguk Al Khaliy Naqsyabandi, Desa Jawa Tongah, Kecamatan Hatonduan, Kabupaten Simalungun  Rabu (07/09/2022).

Dialog kebangsaan bertema: ” Peran Ulama dan Tokoh Agama Dalam Membangun Harmoni, Keakraban Sosial dan Mencegah Politik Polarisasi “. Selain dihadiri Gubsu Edy Rahmayadi, dalam kegiatan itu juga terlihat hadir Wakapolda Sumut Brigjen Pol Dadang Hartanto, Kapolres Simalungun AKBP Ronald FC Sipayung, Bupati Simalungun Radiapoh H Sinaga, Dandim 0207/ Simalungun Letkol Inf Hadrianus Yossy dan sejumlah pejabat Pemrovsu dan Pemkab Simalungun. Kegiatan berlangsung khidmat, tertib, aman dan lancar.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Gubsu Hadiri Dialog Kebangsaan Refleksi Haul Ke-13 Tuan Guru Batak

IKLAN
Gubsu Hadiri Dialog Kebangsaan Refleksi Haul Ke-13 Tuan Guru Batak
Gubsu Edy Rahmayadi, Wakapoldasu Brigjen Pol Dadang Hartanto, Tuan Guru Batak Syekh Dr Ahmad Sabban elRahmaniy Rajagukguk dan undangan lainnya saat mengikuti kegiatan di Serambi Babussalam Simalungun, Rabu (7/9).(Waspada/ist)

Kehadiran para petinggi di Serambi Babussalam itu disambut hangat Tuan Guru Batak Syekh Dr Ahmad Sabban elRahmaniy Rajagukguk, didampingi Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga, Kapolres Simungun AKBP Ronald Sipayung, serta Dandim 0207/ Simalungun Letkol Inf Hadrianus Yossy.

Gubsu Edy Rahmayadi, mengatakan keberadaan Syekh Abdurrahman Rajagukguk yang dikenal sebagai Tuan Guru Batak merupakan tokoh ulama yang mengedepankan nilai toleransi di tengah perbedaan.

Gubsu Hadiri Dialog Kebangsaan Refleksi Haul Ke-13 Tuan Guru Batak

Edy juga menyampaikan rasa kagumnya kepada Tuan Guru Batak yang membuka persulukan di desa tersebut, dimana kawasan sekitar dihuni oleh masyarakat yang berbeda agama. Namun kehadiran beliau, justru mampu membangun hubungan yang harmonis dengan warga lain.

“Beliau membuka persulukan di tengah-tengah masyarakat Nasrani. Bergejolak kah? Tidak, bahkan masyarakat tenang, sering mengantar makanan ke sini. Begitu yang sampai ke telinga saya. 32 tahun beliau berdakwah, toleran menjadi satu nilai kebangsaan yang beliau tegakkan,” pungkasnya.(a27).

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE