PANYABUNGAN (Waspada.id): Sejak 22 – 27 November 2025, hubungan lalu lintas dari Jembatan Merah Kec.Panyabungan Selatan – Muarosoma Kec.Batang Natal, putus total, karena di sepanjang jalan tersebut terjadi longsor dan banjir di 9 titik khusus di Kec.Batang Natal, antara lain, Desa Sipogu 2 titik, Desa Kase Desa Rao-rao 1 titik, Desa Tarlola 1 titik dan di Desa Bulu Soma 5 titik.
Sedangkan, longsor dan banjir juga terjadi di Kec.Panyabungan Selatan, antara lain di Desa Jembatan Bosi/Desa Tano Bato, Aek Inumon 2 dan juga di wilayah Aek Saroga lainnya.

Dilaporkan bahwa hubungan Lalin dari Jembatan Merah – Muarasoma, masih sulit dilalui oleh kenderaan roda empat, sedangkan untuk roda dua sudah bisa lewat, namun harus hati – hati dan waspada.
Hingga saat ini baru sampai Desa Bulusoma yang sudah terbuka jalan yang ditimpa longsor dan akses jalan yang belum terbuka dari Bulusoma – Sitinjak sekitar 3 KM yang longsor.
Warga Resah
Informasi dari warga dan Camat Batang Natal, Wahyu, warga dari Sopotinjak – Hingga Muarasoma mulai resah dan mengeluhkan ketiadaan Sembako. Kalau dalam kurun waktu, Jumat – Sabtu ( 28, 29/11) belum bisa dilewati kendaraan roda empat, dipastikan Sembako akan kosong di daerah itu hingga ke Pantai Barat.
“Susah masuk bahan pangan, karena akses jalan lumpuh total. Jaringan listrik mati. Internet mati, warga sangat sulit untuk komunikasi,” ujar Nasution dari Desa Bulusoma.
Selain itu, dapur umum yang sudah dibuka 1 titik di Desa Sopotinjak, untuk antisipasi konsumsi masyarakat yang terjebak di Sopotinjak.
“Forkopincam tetap melakuka kerja sama yang baik. Puskesmas tetap melakukan pelayanan kesehatan untuk antispasi masyarakat kita se- Batang Natal dan masyarakat yang lewat karna tidak bisa akses ke Panyabungan dan Natal,” tulis Camat Batang Natal, dalam laporannya ke Bupati Madina.

Gubsu Harus Turun
Sejumlah masyarakat yang bolak – balik ke Pantai Barat, baik di Kota Panyabungan maupun di Desa Tanobato, mengharapkan kebijakan Presiden RI Prabowo, untuk menurunkan Menteri PUPR dan Menko Infrasturuktur agar segera memperbaiki Infrasturuktur yang rusak.
“Sumatera Utara Darurat Bencana, kabupaten kota banyak dapat bencana, mustahil APBD nya mampu kembali yang rusak, Gubsu harus segera turun,” ujar warga kepada Wartawan.(Id100)












