SIBOLGA (Waspada.id) : Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian korban meninggal dan hilang diduga tertimbun longsoran tanah.
Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Sibolga, Iptu Suyatno, menyampaikan, hingga hari ke-10 pencarian korban, tim SAR gabungan telah berhasil menemukan sebanyak 53 orang meninggal.
“Sementara dua orang lainnya masih dinyatakan hilang dan diduga tertimbun material longsor,” katanya, Jumat (5/12).
Tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian meskipun cuaca tidak menentu dan kondisi medan cukup menyulitkan.
Selain menelan korban jiwa, Iptu Suyatno menyampaikan sebanyak 231 unit rumah juga mengalami rusak berat akibat diterjang material longsor 18 titik lokasi berbagai kecamatan di Kota Sibolga.
“Namun menurut laporan dari pemerintah setempat tidak ada jembatan maupun ruas jalan utama yang putus akibat bencana tersebut sehingga akses menuju lokasi terdampak dapat dijangkau untuk memudahkan distribusi bantuan serta proses evakuasi,” terangnya.

Pemerintah bersama pihak terkait masih melakukan pendataan lanjutan untuk memastikan kelayakan hunian serta kemungkinan relokasi.
Jumlah penyintas yang mengungsi juga terus bertambah seiring proses evakuasi di wilayah terdampak. Tercatat total 2.272 jiwa mengungsi dan ditempatkan pada sejumlah pos penampungan yang tersebar di seluruh Kota Sibolga.
“Posko-posko tersebut kini menjadi pusat penanganan para penyintas, termasuk pelayanan kesehatan, distribusi logistik, dan dukungan psikososial,” sebutnya.
Hingga saat ini Tim gabungan dari BPBD, Basarnas, TNI-Polri, relawan, serta masyarakat setempat terus melakukan pencarian korban hilang dan pembersihan material longsor.
“Pemerintah juga tengah menyiapkan langkah rehabilitasi serta penataan kawasan rawan longsor untuk mencegah kejadian serupa terulang,” katanya, seranya mengimbau masyarakat yang berada di daerah rawan untuk tetap waspada mengingat curah hujan masih berpotensi tinggi di wilayah Sibolga.(***)












