MEDAN (Waspada): Penundaan (delay) pemberangkatan dan pemulangan jamaah haji yang dilakukan pesawat Garuda Indonesia kembali berulang. Kali ini menimpa jamaah haji Kloter 22 asal Sumatera Utara (Sumut). Mereka delay hampir 15 jam lamanya.
Pesawat Garuda Indonesia GA 3222 tersebut membawa 357 jamaah haji yang tergabung dalam Kloter 22 ini berasal dari Kab. Labuhanbatu Selatan (289 jamaah), Kota Sibolga (50 jamaah), Kab. Pakpak Bharat (6 jamaah), Kota Medan dan Kab. Mandailing Natal masing-masing 2 jamaah.
Kloter 22 yang seyogianya tiba di Kualanamu International Airport (KNIA) dari Bandara Internasional Prince Muhammad Bin Abdul Aziz, Madinah , Jumat (19/7) pukul 05.55 WIB, berubah menjadi pukul 20.35 WIB.

Jamaah haji yang sebelumnya telah berada di dalam pesawat terpaksa diturunkan kembali karena pesawat mengalami kerusakan mesin dan butuh waktu berjam-jam untuk perbaikan.
General Manager Garuda Indonesia Medan, Meisye Paulina Tambunan yang dihubungi Waspada di Medan, Jumat (19/7), membantah bahwa jamaah haji tersebut diterlantarkan di bandara.
‘’Bukan terlantar, memang pesawat sempat mundur dan akhirnya kembali ke Apron lagi dan jamaah diturunkan dulu karena ada pengecekan pesawat kembali untuk keamanan,’’ jelas Meisye.
Meisye juga menyebut kalau jamaah tidak bersedia untuk dibawa kembali ke hotel dan memilih tetap menunggu di paviliun bandara.

‘’Infonya para jamaah keberatan untuk ke hotel lagi karena mengingat hanya istirahat 1 sampai 2 jam. Mereka lebih memilih di bandara dan kita siapkan segala sesuatunya yang bisa kami priovide seperti selimut dan lainnya,’’ tutur Meisye.(m29)