Scroll Untuk Membaca

PendidikanSumut

Harangan Rarangan, Hutan Sakral Mitigasi Bencana Di Madina

Harangan Rarangan, Hutan Sakral Mitigasi Bencana Di Madina
Mahasiswa Unimed didampngi Dosen Pembimbing Dr. Rosramadhana, M.Si saat melaksanakan penelitian Harangan Rarangan, hutan sakral sebagai kearifan lokal di Kabupaten Madina. (Waspada.id/Ist)  
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada.id):  Kabupaten Mandailing Natal memiliki hutan sakral yang dikenal sebagai Harangan Rarangan. Hutan ini merupakan kawasan yang dijaga secara turun-temurun oleh masyarakat adat karena diyakini mampu menjaga keseimbangan alam dan keselamatan hidup bersama.

Fungsi ekologisnya juga sangat penting, menjadi penyedia sumber air, penyangga ekosistem, dan pengendali bencana alam. Tradisi menjaga Harangan Rarangan kini semakin diperkuat sebagai bagian dari strategi mitigasi banjir dan longsor di daerah pegunungan dan perbukitan sekaligus mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal agar tetap hidup di tengah perkembangan zaman.

Upaya penguatan peran Harangan Rarangan ini menjadi latar belakang dilaksanakannya penelitian oleh tim mahasiswa Universitas Negeri Medan (Unimed) melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2025. Penelitian berjudul “Harangan Rarangan: Hutan Sakral sebagai Warisan Kearifan Lokal untuk Sustainability dan Strategi Mitigasi Bencana di Kabupaten Mandailing Natal” ini dilaksanakan pada 26 Juli–16 Agustus 2025 di beberapa desa yang memiliki kawasan Harangan Rarangan.

Tim peneliti diketuai oleh Mira Barus (Pendidikan Antropologi) dengan anggota Nabila Syaqira (Pendidikan Antropologi), Sri Fitri Dewi (Pendidikan Antropologi), Fajar Gultom (Pendidikan Sejarah), dan Muhammad Najmul Fahmi (Pendidikan Geografi), serta didampingi oleh Dr. Rosramadhana, M.Si.

Menurut Mira Barus dalam melalui rilis yang diterima Waspada.id, Kamis (11/9), fokus penelitian mencakup tiga aspek utama, yaitu eksistensi Harangan Rarangan sebagai hutan sakral, pola pengelolaan hutan oleh masyarakat untuk meningkatkan ketahanan terhadap bencana, serta dampak dan tantangan masyarakat dalam mempertahankan kelestarian hutan di tengah perubahan sosial.

Sedangkan informan penelitian terdiri dari Ketua Adat, Kepala Desa, Masyarakat Lokal, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan Generasi Muda di Kabupaten Mandailing Natal. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam serta pembagian kuesioner khusus generasi muda. Pendekatan ini bertujuan memberikan gambaran menyeluruh tentang bagaimana masyarakat setempat memaknai, mengelola, dan memperkuat peran Harangan Rarangan sebagai perlindungan alami dari risiko bencana seperti banjir dan longsor.(id07)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE