BESITANG (Waspada): Para pelajar di Dusun Aras Napal, Desa Bukitmas, Kec. Besitang, setiap saat dicekam rasa ketakutan karena binatang buas harimau masih saja terus berkeliaran di daerah perkampungan mereka.
Kasek SDN 057769 Aras Napal, Rosmita Simanjorang, dihubungi Waspada, Senin (3/10), mengatakan kemunculan harimau di daerah ini sudah sangat mengancam keselamatan para murid, termasuk guru.
“Para pelajar sudah sering melihat harimau berkeliaran sehingga membuat mereka takut pergi ke sekolah. Untuk menjaga keamanan, para pelajar terpaksa pergi ke sekolah bareng-bareng dan diantar oleh orang tua,” ujarnya.
Rosmita lebih lanjut menjelaskan, siswa di SDN 057769 berjumlah 55 orang dengan guru sebanyak 8 orang. Dari 8 orang guru tersebut, lanjutnya, 5 orang di antaranya berasal dari luar daerah.
“Kami saat ini sudah sangat resah karena harimau hampir setiap hari muncul. Kondisi ini sungguh sangat menakutkan,” kata Kasek itu seraya memohon kepada pihak BKSDA Sumut bertindak serius mengatasi konflik yang sudah berlangsung lama ini.
Rosmita menambahkan, kehadiran hewan buas ini tak hanya mengancam keselamatan murid, tapi juga mengancam warga yang mencari nafkah, seperti penderes karet dan pencari lidik sawit, serta pengepul berondolan. “Aktifitas mencari nafkah juga terganggu,” katanya.
Secara terpisah Plt Kasek SDN 056035 Bukit Sebetung, Desa Bukit Selamat, Surung Gultom, mengatakan, setiap hari orang tua mengantar jemput sang anak guna mencegah ancaman harimau.
Ia bersyukur, belum lama ini seekor harimau yang memangsa ternak lembu milik warga berhasil diamankan petugas. Namun begitu, ia masih merasa belum tenang, karena menurut laporan orang tua murid yang ia terima, ada seekor induk harimau berkeliran di pekebunan kelapa sawit.
Untuk menjaga keselamatan para murid dari serangan hewan predator ini, Surung Gultom memohon kepada perusahaan perkebunan swasta yang ada di daerah ini agar membantu fasilitas mobil angkutan buat antar jeput para siswa.
Gultom meminta perusahaan perkebunan agar mengalokasikan dana bantuan corporate social responsibility (CSR) untuk pengadaan armada angkutan buat pelajar. “Sumbangsih perusahaan sangat diharapkan masyarakat,” tukasnya.
Gultom mengaku, ia pernah mengusulkan mobil untuk antar jemput anak sekolah SDN 057770 Sekundur Dairi kepada perusahaan perkebunan PT Putri Hijau. “Alhamdulilah pihak manajemen merespon usulan tersebut,” katanya seraya berharap perusahaan lainnya mau memberikan kontribusi yang sama. (a10)