KUALATANJUNG (Waspada): PT. Inalum Unit Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Paritohan mendapatkan penghargaan Proper Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK-RI) yang diserahkan secara langsung di Hotel Bidakara Jakarta oleh Wakil Presiden RI, Prof. KH. Ma’ruf Amin.
Kepada wartawan, Rabu (27/12) Corporate Secretary Inalum Mahyaruddin Ende menyebutkan, penghargaan ini menjadi Proper Emas kedua bagi Inalum setelah sebelumnya Unit Peleburan Kuala Tanjung mendapatkan proper emas pada tahun 2022.
“Pencapaian ini merupakan hasil kerja keras seluruh insan Inalum yang selama ini memiliki komitmen untuk memberikan manfaat untuk masyarakat dan lingkungan,” ujar Ende.
Dijelaskannya, sebagai bagian dari BUMN Inalum berkomitmen untuk bisa memberikan manfaat yang berkelanjutan untuk seluruh pemangku kepentingan, termasuk untuk masyarakat dan lingkungan.
Secara garis besar Inalum memiliki visi “Menjadi Perusahaan Global Terkemuka Berbasis Alumunium Terpadu Ramah Lingkungan”.
Dalam konteks keberlanjutan, Inalum menerapkan semangat Sustainability Pathway yang menjadi panduan Grup Holding MIND ID yaitu: Economic Development, Governance, Community & Socienty, People, Smart Operation, dan Environtment & Climate Change.
Untuk Proper Emas yang diraih oleh PLTA Inalum, perusahaan melakukan transformasi signifikan dalam hal operasional bendungan dan inovasi sosial kemasyarakatan.
Dalam hal operasional bendungan, Inalun berhasil melakukan inovasi efisiensi energi, pengelolaan suku cadang turbin, digitalisasi monitoring turbin, pengelolaan limbah B3 dan non B3, serta melakukan efisiensi penggunaan aliran air.
Penghargaan proper ini adalah program penilaian peringkat kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup. Bertujuan untuk mendorong ketaatan industri terhadap peraturan perundangan di bidang pengelolaan lingkungan hidup.
Peringkat proper terbagi menjadi 2 kategori yaitu ketaatan biru, merah dan hitam. Selanjutnya beyond compliance atau lebih dari ketaatan yakni emas dan hijau.
Peringkat tertinggi adalah emas dan peringkat terburuk adalah hitam. Aspek penilaian ketaatan yang dievaluasi dalam penghargaan proper meliputi izin lingkungan, pengendalian pencemaran air, pengendalian pencemaran udara, pengelolaan limbah B3 dan nonB3, pengelolaan sampah, dan potensi kerusakan lahan khusus untuk kegiatan pertambangan.(a17.b)