PANYABUNGAN (Waspada.id): Fraksi Partai Golkar DPRD Mandailing Natal (Madina) menyoroti pentingnya peningkatan kemandirian fiskal daerah melalui optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam pembahasan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P.APBD) Tahun Anggaran 2025.
Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Fraksi Golkar, Salman, pada Jumat (19/09). Salman menekankan perlunya inovasi untuk menggali sumber-sumber pendapatan baru dan mendorong peningkatan investasi daerah melalui penciptaan iklim investasi yang kondusif.
“Perbaikan sistem perizinan dan regulasi, serta pengembangan potensi dan promosi investasi juga perlu dilakukan,” ujarnya.
Selain itu, Fraksi Golkar juga menyoroti pentingnya peningkatan kerja sama daerah dan kemitraan pada sektor-sektor strategis melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang profesional.
Secara khusus, Fraksi Golkar meminta perhatian pemerintah terhadap areal persawahan masyarakat Sihepeng yang membutuhkan jalan usaha tani, serta penyelesaian pembangunan irigasi untuk areal persawahan di Manisak, Hutabarigingin, dan Simpang Talap Kecamatan Ranto Baek seluas 80 hektare.
“Sehingga areal persawahan tersebut dapat difungsikan sebagaimana mestinya,” kata Salman.
Fraksi Golkar juga menyoroti kondisi jalan menuju SMAN 2 Siabu yang sangat parah dan memprihatinkan, yang berdampak pada minimnya minat siswa untuk bersekolah di sana.
Selain itu, Fraksi Golkar menyoroti kondisi jembatan gantung Hutarimabaru di Kotanopan yang masih digunakan masyarakat meski berisiko keselamatan, serta kondisi ruang kelas SD Negeri No. 240 Bandar Panjang Tuo yang sudah sangat memprihatinkan dan membahayakan siswa.
“Inilah sebagian potret buram kondisi Madina saat ini,” ujar Salman. “Oleh karena itu, Fraksi Partai Golkar meminta agar kondisi ini menjadi atensi dan prioritas pemerintah untuk sesegera mungkin mendapat skala prioritas teratas dalam hal penyelesaiannya.” (id.100)