PANGKALANSUSU (Waspada.id): PT PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (IP UBP) Pangkalansusu jalin kemitraan strategis dengan Bank Indonesia dalam upaya untuk mendukung transisi energi hijau.
Kemitraan tersebut diresmikan melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Pemanfaatan Limbah Racik Uang Kertas (LRUK) yang berlangsung di Aula Lubuk Kertang, PLN IP UBP Pangkalansusu, baru-baru ini.
Penandatanganan PKS ini melibatkan PT PLN IP UBP Pangkalansusu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Utara dan Kantor Perwakilan BI Pematang Siantar.
Acara diawali dengan penampilan tarian daerah, kemudian penandatanganan PKS, penyerahan cinderamata dan ditutup dengan site visit ke area coal yard, yakni tempat penampungan batubara dan biomassa LRUK.
Senior Manager IP UBP Pangkalansusu, I Nyoman Buda, menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap terjalinnya kerja sama antara PT PLN IP UBP Pangkalansusu dengan para mitra terkait.
Ia menegaskan kolaborasi ini tidak hanya difokuskan pada pengelolaan limbah, tetapi juga memiliki peran strategis dalam mendukung implementasi program co-firing yang dijalankan PT PLN IP Pangkalansusu.
“Kerja sama ini merupakan bukti nyata sinergi antarlembaga untuk mencapai tujuan program pemerintah terkait energi hijau dan kami yakin dengan dukungan BI, IP Pangkalansusu dapat memaksimalkan potensi LRUK ini sebagai bahan bakar ramah lingkungan,” ujar Nyoman.
Pada kesempatan itu, Nyoman, memaparkan profil singkat Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Pangkalansusu yang berperan sebagai salah satu tulang punggung sistem kelistrikan di wilayah Sumatera Utara.
PLTU, lanjutnya, memiliki kontribusi signifikan dalam menjaga keandalan pasokan listrik, sekaligus menjadi bagian penting dari upaya nasional dalam mengintegrasikan energi baru dan terbarukan ke dalam sistem ketenagalistrikan Indonesia.
Sementara itu, Yudo Herlambang, selaku Asisten Direktur Departemen Pengelolaan Uang Kantor Pusat BI, menjelaskan mengenai pemanfaatan teknis LRUK.
“LRUK yang selama ini menjadi tantangan dalam pengelolaan limbah, kini dapat diubah menjadi sumber daya berharga, mengurangi beban lingkungan dan pada saat yang sama mendukung upaya penyediaan energi bersih,” ujar Yudo.
Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumatera Utara, Suryono, menyambut baik inisiatif PLN IP. Menurutnya, limbah uang kertas yang merupakan bagian dari pengelolaan uang rupiah, kini dapat kami sebut sebagai energi hijau yang potensial.
Ia menyatakan, kerja sama ini adalah langkah maju dalam mewujudkan circular economy dan mendukung target transisi energi nasional.
Dipenghujung acara, rombongan dari Bank Indonesia melakukan kunjungan kegiatan site visit ke area coal yard yang merupakan tempat penampungan batubara dan biomassa LRUK.
Mereka melihat langsung lokasi pengolahan LRUK di PT PLN IP UBP, mengamati proses di mana limbah uang kertas dicampur dengan batubara sebelum dikirim ke bunker unit sebagai bahan baku energi ramah lingkungan.
Kolaborasi antara PLN IP dan BI ini diharapkan menjadi role model bagi daerah lain dalam mengelola limbah institusi secara inovatif dan berkelanjutan, serta mempercepat pencapaian target bauran EBT (Energi Baru Terbarukan) di Indonesia.(id24)



  
    
  
  
      









